Sabtu 25 Nov 2023 15:55 WIB

Bukan Rumput, Pengamat Sebut Sistem Drainase JIS yang tak Maksimal

Ini jadi koreksi bagi pengelola JIS, ternyata drainase di stadion masih bermasalah.

Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi/ Red: Endro Yuwanto
Pemain timnas Brazil Da Mata (kanan) berduel dengan pemain timnas Argentina Lopez Santiago (kiri) saat bertanding pada babak perempat final Piala Dunia U17 di Stadion Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta, Jumat (24/11/2023). Timnas Argentina berhasil lolos ke babak semi final usai mengalahkan timnas Brazil dengan skor 3-0.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Pemain timnas Brazil Da Mata (kanan) berduel dengan pemain timnas Argentina Lopez Santiago (kiri) saat bertanding pada babak perempat final Piala Dunia U17 di Stadion Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta, Jumat (24/11/2023). Timnas Argentina berhasil lolos ke babak semi final usai mengalahkan timnas Brazil dengan skor 3-0.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat sepak bola Indonesia, Kesit Budi Handoyo, mengingatkan pengelola agar sistem drainase Jakarta International Stadium (JIS) dapat diperbaiki. Hal itu ia katakan setelah melihat pertandingan perempat final antara Argentina U-17 kontra Brasil U-17 pada Jumat (24/11/2023) sempat ditunda karena hujan deras yang mengakibatkan genangan.

Kondisi tersebut memaksa duel antara Argentina vs Brasil ditunda selama 30 menit. Pertandingan yang seharusnya berlangsung pada pukul 19.00 WIB, baru bisa dilaksanakan setengah jam kemudian. Drainase JIS tak sanggup menyalurkan dengan cepat debit air dari hujan deras dalam waktu lama.

Baca Juga

"Melihat kondisi JIS yang sempat terendam air dan menunda pertandingan Brasil vs Argentina sekitar 30 menit, saya pikir ini menjadi tanda bahwa stadion itu masih mengalami kendala terkait dengan drainase," kata Kesit saat dihubungi, Sabtu (25/11/2023).

Setelah memutuskan untuk menunda pertandingan, pihak panpel pun mengerahkan tenaga untuk membantu mendorong air keluar dari lapangan. Setelah 30 menit jeda, Argentina dan Brasil pun masuk ke dalam stadion untuk memulai pertandingan. Saat pertandingan dimulai kondisi lapangan juga tidak tergenang lagi. Lapangan sudah kembali sedia kala dan siap dipergunakan.

Kesit mengatakan hal serupa juga pernah terjadi di Stadion Si Jalak Harupat. Namun menurutnya sistem drainase di sana lebih baik sehingga hujan deras sekalipun tidak membuat air tergenang di permukaan lapangan. "Beda dengan JIS kemarin ya. Walaupun pertandingan tetap bisa berjalan, cuma ini menjadi koreksi bagi pengelola JIS bahwa ternyata drainase di stadion tersebut masih mengalami masalah," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement