Selasa 12 Dec 2023 20:00 WIB

Produsen Olahraga Puma Segera Akhiri Sponsorship dengan Timnas Israel

Perusahaan-perusahaan global yang mendukung Israel menghadapi seruan boikot.

Rep: Anggoro Pramudya/ Red: Endro Yuwanto
Boikot produk Israel (ilustrasi).
Foto: muslimvillage.com
Boikot produk Israel (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Produsen perlengkapan olahraga dunia, Puma, bakal mengakhiri sponsorshipnya dengan tim nasional (timnas) Israel pada 2024. Langkah tersebut bahkan sudah direncanakan sejak beberapa tahun lalu.

Financial Times dilansir Al Jazeera, Selasa (12/12/2023), melaporkan juru bicara Puma mengeklaim, keputusan mengakhiri kerja sama tidak ada hubunganya dengan aksi boikot menyusul aksi militer Israel terhadap warga Gaza, Palestina.

Baca Juga

Perusahaan pakaian olahraga yang berbasis di Jerman itu telah menghadapi seruan boikot atas aliansi mereknya dengan Asosiasi Sepak Bola Israel (IFA), desakan pun  semakin meningkat selama dua bulan serangan Israel di Gaza, yang menewaskan lebih dari 18.000 warga Palestina.

Dalam pernyataan yang dikirim melalui email ke kantor berita Reuters, juru bicara Puma mengatakan, kontrak perusahaan dengan beberapa federasi, termasuk Serbia dan Israel, akan berakhir pada tahun 2024 dan tidak akan diperpanjang.

"Puma akan terus mengevaluasi semua kemitraan yang ada serta peluang lain yang akan datang untuk memastikan kami memiliki daftar tim nasional yang kuat," demikian pernyataan tersebut.

Puma pertama kali menandatangani kontrak dengan Federasi Sepak Bola Israel (IFA) untuk menyediakan perlengkapan bagi para pemain pada 2018.

Sejak itu, perusahaan tersebut menghadapi seruan boikot dari para aktivis, yang mengatakan IFA juga mencakup tim-tim yang berbasis di pemukiman khusus Yahudi di Tepi Barat yang diduduki, merupakan tindakan ilegal menurut hukum internasional.

Untuk diketahui berbagai merk dagang telah terkena dampak dari kampanye boikot yang dituduh mendukung Israel di tengah agresi militer.

Perusahaan-perusahaan global yang mendukung Israel menghadapi seruan boikot yang semakin meningkat dari gerakan Boikot, Divestasi, Sanksi (BDS) yang dipimpin Palestina sebelum dan selama Perang Gaza.

Awal pekan ini, perusahaan fesyen Zara menarik kampanye iklan dari situsnya setelah mendapat reaksi keras karena meniru adegan penderitaan di Gaza dan memicu seruan boikot dari aktivis pro-Palestina.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement