REPUBLIKA.CO.ID, MANHESTER -- Tak bisa dimungkiri, Manchester United butuh penyerang baru yang bisa menjadi pembeda. Permasalahan terbesar MU sepanjang musim ini bergulir adalah kurangnya pembendaharaan gol.
Ada juga persoalan cedera. Namun ompongnya lini depan mendapat sorotan lebih. Pasalnya di area tersebut United tidak kekurangan personel.
Marcus Rashford gagal mempertahankan performa seperti musim lalu. Ia baru tiga kali menggetarkan jala lawan dalam 24 pertandingan. Hitungannya dari berbagai ajang.
Antony belum tampil seperti yang diharapkan. Ia sangat liar dan berbahaya sewaktu di Ajax Amsterdam. Kini ia belum konsisten merepotkan pertahanan lawan.
Rasmus Hojlund sempat memberikan harapan. Ia trengginas di sejumlah partai Liga Champions. Namun harus diakui, Hojlund masih sangat mentah untuk mengemban tanggung jawab sebagai juru gedor utama Setan Merah.
"Sekarang United mencari senjata tambahan di bursa transfer Januari (2024). Namun pilihan mereka terbatas mengingat adanya financial fair play yang ketat," demikian laporan yang dikutip dari manchestereveningnews.co.uk, Kamis (4/1/2023).
MU harus menjual amunisi yang jarang dipakai. Setelahnya mereka bisa berinvestasi untuk mendatangkan pemain baru. Membiarkan Donny van de Beek atau Jadon Sancho pergi dengan status pinjaman akan meringankan beban klub.
Tetapi tetap saja, klub perlu melepas mereka secara permanen. Itu bisa memberi ruang bagi the Red Devils untuk bermanuver. Pertanyaannya siapa yang berpotensi didatangkan kubu Old Trafford?
"Ivan Toney adalah sosok kontroversial setelah mendapat larangan bertanding karena terbukti terlibat dalam kasus judi pada Mei (2023) lalu. Namun ia tetap menjadi opsi transfer yang menarik bagi tim mana pun yang ingin memperkuat lini depan," tambahan laporan dari manchestereveningnews.co.uk.
Toney mencetak 20 gol untuk Brentford di Liga Primer musim lalu. Total sang bomber telah menggetarkan jala lawan dalam 63 kesempatan, setelah tampil di 109 penampilan sebagai starter the Bees, di liga domestik. Sebuah statistik yang cukup mentereng.
Pelatih Brentford, Thomas Frank tidak mau kehilangan sosok 27 tahun itu. Mereka tetap menunggu kehadiran sang penyerang.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
