Jumat 05 Jan 2024 09:46 WIB

Sean Dyche Keluhkan Keputusan VAR yang Berujung Dikeluarkannya Dominic Calvert-Lewin

Dominic Calvert-Lewin dianggap melakukan tekel kasar sehingga dikartu merah.

Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi/ Red: Israr Itah
Dominic Calvert-Lewin dari Everton (kiri) dan Marc Guehi dari Crystal Palace berebut bola dalam pertandingan putaran ketiga Piala FA di Selhurst Park, London, Jumat, 5 Januari 2024 dini hari WIB.
Foto: Adam Davy/PA melalui AP
Dominic Calvert-Lewin dari Everton (kiri) dan Marc Guehi dari Crystal Palace berebut bola dalam pertandingan putaran ketiga Piala FA di Selhurst Park, London, Jumat, 5 Januari 2024 dini hari WIB.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih Everton Sean Dyche bingung dengan keputusan wasit mengeluarkan Dominic Calvert-Lewin saat Everton bermain imbang tanpa gol di putaran ketiga Piala FA melawan Crystal Palace pada Jumat (5/1/2023) dini hari WIB. Striker The Toffees mendapat kartu merah untuk pertama kalinya dalam kariernya setelah tinjauan VAR pada akhir babak kedua laga di Selhurst Park. 

Dyche mengeluhkan segalanya tampak lebih buruk ketika diperlambat.

Baca Juga

Calvert-Lewin meluncur ke arah Nathaniel Clyne di tepi kotak dan melakukan kontak dengan tulang kering bek tersebut, meski dengan kekuatan minimal. 

Pada awalnya, sang striker bahkan tidak diberi kartu kuning dan tidak ada satu pun pemain yang memprotes keras hukuman itu. 

Namun orang-orang di dalam Selhurst Park terkejut setelah penyiar mengonfirmasikan bahwa VAR sedang memeriksa adanya kartu merah. Meskipun demikian, setelah ditinjau, petugas VAR Craig Pawson merekomendasikan agar wasit Chris Kavanagh melihat monitor di tepi lapangan untuk meninjau kembali.

Setelah berkonsultasi dengan tayangan ulang, Calvert-Lewin diganjar kartu merah. 

Insiden tersebut kemudian ditampilkan di layar besar di dalam stadion dan disambut dengan teriakan "Anda tidak layak menjadi wasit," teriak penonton tandang Everton. 

Ada juga keheranan luas di media sosial atas keputusan tersebut.

"Saya belum bertanya kepada Dom (apa pendapatnya tentang hal itu). Saya pikir slow-mo menunjukkan gambaran yang berbeda. Jika Anda ingin melakukan slow-mo maka Anda harus memperlambat penalti pada Beto, apakah bisa dilakukan penalti. (Dean) Henderson memeluknya dengan jelas, menangkupkan tubuhnya, dia terjatuh dan itu tidak diberikan," kata Dyche dikutip dari Express.

Menurutnya jika ingin memperlambat segalanya, maka semua kejadian pun harus diperlambat. Menurutnya wasit tidak boleh memiliki standar ganda. Ia mengakui adanya kontak, tapi itu hanya kontak kecil. 

"Perlambat dan segalanya terlihat lebih buruk, kita semua tahu itu," kata dia.

Ketika ditanya apakah Everton akan mengajukan banding atas keputusan tersebut, Dyche mengaku tidak yakin bagaimana prosesnya. Pihaknya akan memeriksanya kembali. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement