Senin 08 Jan 2024 10:15 WIB

Terlihat Seperti Macan Ompong, Laga Vs Liverpool Buktikan Arsenal Butuh Striker Baru

Arsenal selalu menguasai laga tapi berantakan di finishing.

Rep: Frederikus Bata/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Pemain Arsenal Kai Havertz melakukan tendangan saat melawan Liverpool pada pertandingan sepak bola Piala FA Inggris di stadion Emirates di London, Ahad (7/1/2024). The Reds berhasil meraih kemenangan dengan skor 2-0 sekaligus maju ke putaran keempat Piala FA. Petaka bagi The Gunners terjadi di menit ke-80 saat Jakub Kiwior salah mengantisipasi tendangan bebas pemain Liverpool Alexander-Arnold. Gol tambahan Liverpool dicetak Luis Diaz di menit ke-95.
Foto: AP Photo/Kirsty Wigglesworth
Pemain Arsenal Kai Havertz melakukan tendangan saat melawan Liverpool pada pertandingan sepak bola Piala FA Inggris di stadion Emirates di London, Ahad (7/1/2024). The Reds berhasil meraih kemenangan dengan skor 2-0 sekaligus maju ke putaran keempat Piala FA. Petaka bagi The Gunners terjadi di menit ke-80 saat Jakub Kiwior salah mengantisipasi tendangan bebas pemain Liverpool Alexander-Arnold. Gol tambahan Liverpool dicetak Luis Diaz di menit ke-95.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Kekalahan 0-2 dari Liverpool menunjukkan permasalahan di tubuh Arsenal. Permasalahan yang sudah diidentifikasi.

The Gunners butuh pemain nomor sembilan yang haus gol. Dalam duel yang baru saja berlangsung, skuad polesan Mikel Arteta menciptakan banyak peluang. Dari 18 tembakan, sebanyak lima di antaranya tepat sasaran. 

Baca Juga

Tak satu pun berbuah gol. Dari segi pemilihan line up, Arteta kelimpungan sejak awal. Ia memainkan Kai Havertz di posisi ujung tombak.

Bukan tanpa alasan, ia melakukan hal itu. Gabriel Jesus terkapar. Situasi yang berulang dialami penyerang asal Brasil itu.

"Dia merasakan sakit di lututnya, jadi kami melakukan scan dan hasilnya menunjukkan sesuatu," kata Arteta, dikutip dari laman resmi klubnya.

Ia berharap Jesus tak mengalami sesuatu yang parah. Eks Manchester City itu mempunyai riwayat cedera lutut. Itulah mengapa Arteta tak mau mengambil resiko memaksakan yang bersangkutan tampil di bigmatch ini.

Tentang jalannya laga, bisa ditebak apa yang ia rasakan. Sudah pasti ada kekecewaan. Ia tidak mengkritisi kinerja pasukannya. 

Menurut Arteta, anak asuhnya sudah tampil sebaik mungkin. Sayangnya, mereka kurang klinis di kotak penalti lawan. Fakta ini sudah digambarkan di atas.

"Kami tidak memanfaatkan peluang. Saya belum melihat ada tim lain dalam enam bulan ini, yang mampu menghasilkan seperti yang kami lakukan di dua pertandingan terakhir melawan mereka," ujar juru taktik 41 tahun itu.

Ia berkaca pada statistik terkini. Sebelumnya Arsenal menahan imbang Liverpool, 1-1 di Anfield. Laga tersebut berlangsung di pentas Liga Primer.

Teranyar, the Gunners keok dari sang rival di Piala FA. Arteta menilai pasukannya berani bermain terbuka menghadapi anak asuh Jurgen Klopp. Banyak kans tercipta.

"Kami tidak memanfaatkannya. Itu sebabnya kami tidak memenangkan pertandingan. Dari segi performa, tidak ada keraguan," ujar sang arsitek.

Arsenal sedikit lebih baik dari segi ball possession. Bukayo Saka dkk menguasai bola hingga 55 persen. Sisanya milik kubu tamu.  

Para penggawa the Gunners melepaskan total 18 tembakan. Sebanyak lima di antaranya tepat sasaran. Tak satu pun berbuah gol. 

Sebaliknya the Reds membuat 12 tembakan. Sebanyak tiga di antaranya merupakan shots on target. Sangat efektif ketika ada dua gol tercipta.

Malang bagi Arsenal. Saatnya fokus ke agenda selanjutnya. Pada akhir pekan ini, the Gunners akan menjamu Crystal Palace di Stadion Emirates, London, dalam lanjutan Liga Primer Inggris.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement