Rabu 10 Jan 2024 14:29 WIB

Gawang Mudah Kebobolan, Pengamat: Perbaiki Komunikasi di Lini Belakang!

Tiga laga, gawang pasukan Garuda 11 kali kebobolan.

Rep: Frederikus Bata/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Latihan timnas Indonesia di Qatar.
Foto: dok PSSI
Latihan timnas Indonesia di Qatar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rapor tim nasional Indonesia jelang Piala Asia 2023 mengkhawatirkan. Skuad polesan Shin Tae Yong selalu kalah dalam tiga pertandingan uji coba.

Selama periode tersebut, gawang pasukan Garuda 11 kali kebobolan. Awak merah-putih hanya sekali menggetarkan jala lawan. Teranyar, anak asuh STY kesulitan meladeni ketangguhan Iran.

Baca Juga

Indonesia takluk 0-5 dari salah satu Raksasa Asia itu di Al Rayyan Training Ground, Selasa (9/1/2024) malam WIB. Alarm bahaya berbunyi. Ini mengingat turnamen berlangsung beberapa hari lagi.

Pengamat sepak bola tanah air, Mohamad Kusnaeni mengomentari situasi ini. Ia memahami jika pendukung mulai khawatir. Ada ekspektasi tinggi terhadapi timnas era STY.

"Tapi saya berharap skuad timnas sendiri tidak terlalu terpengaruh. Mereka harus tetap memelihara optimisme untuk bisa bersaing di Piala Asia nanti," kata Kusnaeni kepada Republika.co.id, Rabu (10/1/2024).

Sosok yang akrab disapa Bung Kus ini menilai apa yang terjadi memberi gambaran sebenarnya. Gambaran bahwa persiapan timnas belum optimal. Masih banyak yang perlu dibenahi.

Secara khusus ia menyoroti sektor pertahanan. Statistik juga mendukung pernyataan sang pundit. Sering terjadi kesalahan koordinasi di lini belakang Indonesia.

"Jangan terlalu mudah kebobolan. Perkuat komunikasi serta kerja sama tim lebih baik lagi," ujar Bung Kus.

Timnas Indonesia sebenarnya sudah berbenah. Pembenahan dilakukan secara bertahap. Dimulai dengan mendatangkan pelatih sekelas STY.

Kemudian meningkatkan kualitas tim. Ada proses naturalisasi sejumlah pesepak bola yang memiliki darah Indonesia. Sehingga memberi opsi lebih di kamar ganti pasukan Garuda.

Namun, hasilnya tidak serta-merta membuat para jagoan tanah air melaju mulus. Negara lain juga dalam proses pembangunan. Semunya sedang berlari kencang.

"Berbagai kekalahan ini juga menggambarkan level sepak bola Asia yang semakin meningkat. Sehingga upaya kita mengejar ketertinggalan juga harus lebih serius, lebih intens, dan mungkin perlu terobosan besar dalam upaya pembinaan," ujar Kusnaeni.

Piala Asia 2023 berlangsung dari 12 Januari-10 Februari 2024. Indonesia tergabung di Grup D bersama Jepang, Irak, juga Vietnam.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement