REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Dunia olahraga Indonesia khususnya cabang olahraga Angkat Besi tengah dirundung awal kelabu. Salah satu mantan atlet terbaik yang pernah dimiliki, Lisa Raema Rumbewas, meninggal dunia.
Lifter Putri Indonesia kelahiran 10 November 1980 ini mengembuskan napas terakhir pada Ahad (14/1/2024) di Rumah Sakit Jayapura dalam usia 43 tahun.
Berita meninggalnya peraih tiga medali (dua perak dan satu perunggu) dalam tiga olimpiade secara beruntun ini dikabarkan pelatih angkat besi Dirdja Rahardja di laman media sosial miliknya.
"Telah berpulang dengan tenang teman seperjuangan, Olympian (atlet yang bertanding di Olimpiade)Angkat Besi peraih medali (Olimpiade 2000 Sydney PERAK ,2004 Athens PERAK, 2008 Beijing PERUNGGU) Lisa Raema Rumbewas OLY*.
Dini hari 14 Januari 2024
di RS. Japayapura Papua. Semoga almarhumah diterima disisinya. Aamiinn," tulisnya.
Jika dua medali perak diraih Lisa langsung saat bertanding dan pengalungan medalinya dilakukan saat di Olimpiade yang sedang diikuti. Tidak hanya dengan medali perunggu yang diraih pada Olimpiade 2008.
Sebenarnya pada Olimpiade 2008, Lisa yang turun di kelas 53 kg hanya finis di peringkat empat. Namun, skandal doping terjadi. Dimana atlet peringkat tiga yang juga peraih medali perunggu Natassia Novikava (Belarusia) dinyatakan positif doping.
Internasional Olympic Committee (IOC) memutuskan Lisa berhak mendapatkan medali, keputusan itu diumumkan baru pada bulan Oktober 2016. Sementara penyerahan medalinya baru dilakukan saat tahun 2017 tepatnya saat Rapat Koordinasi Komite Olimpiade Indonesia (KOI).
Saat menerima medali perunggu yang diserahkan perwakilan IOC Rita Subowo dan Ketua KOI Erick Thohir, Lisa sempat pingsan di atas panggung. Selamat jalan pahlawan olahraga Indonesia.