Senin 15 Jan 2024 16:08 WIB

Ini Kelemahan Timnas Irak, Indonesia Punya Kesempatan Menang

Penguasaan bola dan penempatan bola, menjadi keunggulan Irak.

Rep: Fitrianto/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Sejumlah pesepak bola Timnas Indonesia melakukan latihan di Stadion Al Egla 4, Lusail, Qatar, Sabtu (13/1/2024). Timnas Indonesia akan menghadapi Timnas Iraq dalam pertandingan perdana group D Piala Asia 2023 di Qatar pada Senin (15/1/2024).
Foto: ANTARA FOTO/Yusran Uccang
Sejumlah pesepak bola Timnas Indonesia melakukan latihan di Stadion Al Egla 4, Lusail, Qatar, Sabtu (13/1/2024). Timnas Indonesia akan menghadapi Timnas Iraq dalam pertandingan perdana group D Piala Asia 2023 di Qatar pada Senin (15/1/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Irak akan menjadi lawan pertama Indonesia di Piala Asia 2024. Secara peringkat maupun materi pemain, Indonesia diperkirakan bakal kesulitan melawan Irak, apalagi dalam ajang Pra Piala Dunia 2026 beberapa waktu lalu Tim asuhan Shin Tae-yong kalah telak 1-5.

Pengamat sepak bola Yesayas Octavianus dalam kanal YouTube miliknya mengungkapkan Irak yang akan dihadapi timnas Indonesia malam ini pukul 21.30 WIB adalah salah satu kekuatan sepak bola Asia Barat yang bagus dalam penguasaan dan penempatan bola.

Baca Juga

"Irak salah satu kekuatan sepakbola Asia Barat, selain Iran Arab Saudi dan Qatar. Pembuktian Irak sebagai salah satu tim kuat saat juara Piala Asia 2007 kalahkan Arab Saudi di Final, dan malam ini diprediksi Irak akan mengalahkan Indonesia. Walau STY cukup percaya diri bisa imbangi Irak," ujar Bung Yes, sapaan akrab Yesayas.

Penguasaan bola dan penempatan bola, menjadi keunggulan Irak, lanjut Bung Yes. "Irak tidak mengandalkan kecepatan, kerjasama tim Asia Barat sangat solid, memainkan variasi bola bawah dan atas, akan menyulitkan tim kita nantinya."

Mantan Jurnalis olahraga ini menyoroti kelemahan Timnas Indonesia utamanya lini pertahanan. "Masih banyak kelemahan Timnas kita, paling mendasar pertahanan, ketajaman juga kurang 11 gol berbanding satu gol kita ciptakan, jadi ukuran jelas saat lawan Irak. Apakah mampu STY memotivasi dalam waktu singkat."

"Lini per lini, belakang tiga atau empat pemain saat bertahan belum ada kerjasama yang mapan, bahkan penempatan Rizki Ridho di kanan, Elkan Baggot di kiri, Jordi Amat jantung pertahanan di backup Justin Hubner, belum mampu bertahan dengan baik saat ditekan terus oleh lawan. Ini harus jadi perhatian," ungkapnya 

"Dalam bertahan Justin Hubner, masih melakukan kesalahan yang mendasar saat ujicoba, ini harus dihindari, karena dia yang paling menentukan nasib tim saat ditekan, peranannya sangat penting, jadi jangan ada lagi kesalahan mendasarkan," kata Bung Yes.

Di lini Tengah, menurut Bung Yes belum ada play maker yang tampil dengan determinasi yang tinggi, gelandang baik Arhan Pratama maupun Ivar Jenner maupun Yakob Sayuri, belum terlihat menjadi lini yang pertama membendung maupun menyerang, masih kacau balau, harus determinasi tinggi.

"Lini depan, penyerang kita juga belum terbukti, Raphael Struick masih mentah, di Kanan Witan, Marselino, mereka harus punya skill individu yang tinggi namun belum terlihat, pemain sayap harus punya kreativitas dan efektif, rajin menunjang serangan, jika tidak penyerang tengah akan sulit,nunggu umpan dua sayap atau lini tengah. Pergerakan tanpa bola harus lebih variasi, demi hasil yang kita harapkan minimal draw tercapai, walau realistis sulit," ujar Bung Yes.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement