Selasa 16 Jan 2024 09:23 WIB

Nottingham Forest dan Everton Terancam Sanksi Pengurangan Poin

Everton sebelumnya telah mendapat pengurangan 10 poin atas laporan keuangan mereka.

Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi/ Red: Israr Itah
Laga Nottingham Forest dan Everton (biru) di Liga Primer Inggris (ilustrasi). Forest dan Everton terancam sanksi pengurangan poin karena aturan batas kerugian maksimum untuk klub Liga Primer Inggris.
Foto: AP Photo/Nigel French
Laga Nottingham Forest dan Everton (biru) di Liga Primer Inggris (ilustrasi). Forest dan Everton terancam sanksi pengurangan poin karena aturan batas kerugian maksimum untuk klub Liga Primer Inggris.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nottingham Forest dan Everton menghadapi potensi pengurangan poin setelah klub-klub tersebut didakwa oleh Liga Primer melanggaran aturan profitabilitas dan keberlanjutan (PSR). Ini akan jadi pukulan berikutnya bagi Everton karena sebelumnya telah mendapat pengurangan 10 poin pada awal musim ini atas laporan keuangan mereka pada musim 2020/2021.

Liga Primer menyatakan kedua klub tersebut telah dirujuk ke Ketua Panel Yudisial, yang akan menunjuk komisi independen untuk menentukan sanksi yang sesuai. Menurut peraturan Financial Fair Play Liga Primer, klub diperbolehkan rugi maksimum 105 juta poundsterling selama periode tiga tahun.

Baca Juga

"Everton dapat meyakinkan para penggemarnya bahwa mereka akan terus mempertahankan posisinya selama proses banding yang sedang berlangsung dan, jika diperlukan, di komisi mana pun pada masa depan – dan bahwa dampaknya terhadap suporter akan tercermin sebagai bagian dari proses tersebut," kata Everton dalam keterangannya, dilansir Reuters, Selasa (16/1/2024).

Klub Merseyside itu sebelumnya sudah mengajukan banding terhadap keputusan pengurangan poin awal, yang disebut manajemen Everton sepenuhnya tidak proporsional dan tidak adil. 

Adapun Forest, yang sebelumnya tidak pernah melanggar peraturan, menjadi klub ketiga yang didakwa oleh Liga Primer, setelah Everton dan juara bertahan Manchester City.

"Klub bermaksud untuk terus bekerja sama sepenuhnya dengan Liga Primer mengenai masalah ini dan yakin akan penyelesaian yang cepat dan adil," kata Forest dalam sebuah pernyataan.

Klub East Midlands ini berada di Divisi Championship hingga tahun 2022, di mana klub diperbolehkan mengalami kerugian maksimum sebesar 39 juta pound dalam tiga musim, atau 13 juta pound per musim. Ini berarti kerugian yang diperbolehkan selama tiga musim terakhir akan berjumlah 61 juta pound.

Setelah promosi menjelang musim 2022/2023, Forest memecahkan rekor transfer terbanyak (21) oleh klub Liga Primer jendela penutupan musim. 

Awal tahun ini, Manchester City juga dirujuk ke komisi independen atas lebih dari 100 dugaan pelanggaran peraturan keuangan sejak klub tersebut diakuisisi oleh City Football Group yang berbasis di Abu Dhabi pada tahun 2008. Belum ada keputusan yang diambil dalam kasus tersebut.

Klub-klub di papan atas Inggris telah dikurangi poinnya sebelumnya, dengan Middlesbrough mendapat pengurangan tiga poin pada tahun 1997 ketika mereka gagal memenuhi jadwal pertandingan. Sementara Portsmouth diberi penalti sembilan poin pada tahun 2010 ketika klub tersebut mengalami kesulitan finansial.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement