Jumat 19 Jan 2024 18:31 WIB

Pengamat: Perlu Fighting Spirit dan Rasa Percaya Diri Pemain Timnas untuk Kalahkan Vietnam

Timnas Indonesia belakangan ini punya rekor buruk melawan Vietnam.

Rep: Fitriyanto/ Red: Israr Itah
Pemain timnas Indonesia Marselino Ferdinand melakukan selebrasi seusai mencetak gol pada pertandingan sepak bola Grup D Piala Asia antara Indonesia dan Irak di Stadion Ahmad Bin Ali di Al Rayyan, Qatar, Senin (15/1/2024). Pada pertandingan itu Indonesia harus mengakui keunggulan Irak dengan skor 1-3.
Foto: AP Photo/Hussein Sayed
Pemain timnas Indonesia Marselino Ferdinand melakukan selebrasi seusai mencetak gol pada pertandingan sepak bola Grup D Piala Asia antara Indonesia dan Irak di Stadion Ahmad Bin Ali di Al Rayyan, Qatar, Senin (15/1/2024). Pada pertandingan itu Indonesia harus mengakui keunggulan Irak dengan skor 1-3.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Laga kedua Indonesia di Grup D Piala Asia 2023 melawan Vietnam dapat diibaratkan sebagai laga hidup mati. Hanya dengan kemenangan di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, Jumat (19/1/2024) malam ini peluang untuk tetap bersaing lolos dari fase grup akan lebih terbuka.

Pengamat sepak bola Kesit Budi Handoyo menyatakan, kekalahan dari Irak 1-3 pada laga pembuka memaksa Indonesia harus mampu merebut nilai penuh dari Vietnam. 

Baca Juga

"Ingat, laga penutup atau terakhir grup Indonesia akan melawan Jepang, tim kuat Asia saat ini. Tanpa mengecilkan kemampuan Asnawi Mangkualam dkk, di atas kertas sangat sulit menaklukkan Jepang," kata Kesit.

Karena itulah duel melawan Vietnam menjadi sangat krusial. Vietnam bukan lawan baru buat Indonesia. Pertemuan dalam berbagai ajang di kawasan Asia Tenggara kerap terjadi. Memang, dari rangkaian pertandingan yang sudah berlangsung di antara kedua tim ini, Vietnam masih unggul.

"Vietnam sulit dikalahkan? Faktanya, ya! Tim berjuluk “The Golden Stars” ini memang tim yang tidak gampang ditaklukkan. Bukti sudah terpampang di hadapan kita. Jepang sudah pula merasakan di laga perdana Grup D Walaupun akhirnya Jepang menang 4-2, butuh kerja keras dan kejelian untuk menaklukkan Vietnam," kata Kesit.

Di bawah Shin Tae-yong Indonesia sudah empat kali bertemu Vietnam. Hasilnya, Indonesia belum pernah menang. Dari empat pertandingan bersama STY, Indonesia mencatat dua kali imbang dan dua kali kalah.

Indonesia memiliki pengalaman berharga saat sukses membungkam Vietnam pada babak semifinal SEA Games 2023 di Kamboja. Di bawah asuhan Indra Sjafri tim U-22 Indonesia menang 3-2 atas Vietnam. Meskipun tim U-22, secara permainan tidak jauh beda dengan tim senior. Selain itu, ada sejumlah pemain tim U-22 Indonesia peraih medali emas SEA Games 2023 yang saat ini masuk dalam skuad timnas Piala Asia 2023.

Di bawah mistar ada penjaga gawang Ernando Ari, yang menjadi kiper utama pilihan pelatih Shin Tae-yong. Di barisan pertahanan ada Rizky Ridho dan Pratama Arhan. Barisan tengah terdapat Marselino Ferdinan dan Witan Sulaeman, serta di lini depan ada Ramadhan Sananta. Dari deretan pemain ini, hanya Ramadhan Sananta yang belum diturunkan saat melawan Irak.

Untuk bisa mengalahkan Vietnam, lanjut Kesit, tentunya bukan strategi semata yang dibutuhkan. Kesiapan mental juga harus menjadi perhatian. Fighting spirit dan rasa percaya diri yang tinggi menghadapi laga bergengsi ini sangat diperlukan. 

"Kengototan dan semangat pantang menyerah adalah hal mutlak buat para pemain Indonesia. Ingat, Vietnam punya itu! Sejatinya kita pun demikian. Kita beruntung ada pemain-pemain yang eks tim SEA Games 2023 yang menghuni skuat utama timnas di Piala Asia ini. Saya yakin, Ernando, Rizky Ridho, Marselino, Pratama Arhan, Witan, dan Ramadhan memiliki mental bertanding yang kuat jelang laga lawan Vietnam," kata Kesit.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement