Ahad 28 Jan 2024 08:30 WIB

Xavi Nyatakan akan Angkat Kaki dari Barcelona di Akhir Musim

Keputusan Xavi tingggalkan Barcelona merupakan kejutan besar.

Rep: Afrizal Rozhikul Ilmi/ Red: Muhammad Hafil
Pelatih Barcelona Xavi Hernandes.
Foto: EPA-EFE/Enric Fontcuberta
Pelatih Barcelona Xavi Hernandes.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Bos Barcelona Xavi telah mengonfirmasi bahwa dia akan meninggalkan klub pada akhir musim. Legenda klub tersebut mengumumkan bahwa dia akan pergi pada akhir musim ini setelah kekalahan telak dari Villarreal pada Ahad (28/1/2024) dini hari WIB - yang membuat juara Spanyol itu kehilangan lebih banyak posisi dalam perburuan gelar.

"Saya akan meninggalkan Barcelona pada bulan Juni. Kita telah mencapai titik dimana kita tidak bisa kembali lagi. Sudah waktunya untuk perubahan. Sebagai seorang Cule, saya pikir inilah saatnya untuk pergi. Saya berbicara dengan dewan dan klub hari ini. Saya akan pergi pada tanggal 30 Juni," kata Xavi usai laga, dilansir Mirror, Ahad (28/1/2024).

Baca Juga

Barcelona mengalami kekalahan 5-3 pada pekan ke-22 La Liga yang berlangsung di Estadi Olimpic Lluis Companys. Hasil ini membuat Barcelona tertahan di peringkat ketiga dengan 44 poin. Hasil itu juga membuat sang juara bertahan tertinggal 10 poin dari pemuncak klasemen Real Madrid.

Keputusan ini merupakan kejutan besar karena kontraknya akan berjalan satu tahun lagi, hingga musim panas 2025. Pria berusia 44 tahun itu mengambil alih Barcelona – klub di mana ia memiliki status legendaris setelah karir bermainnya yang gemilang – pada bulan November. 2021.

 

 

 

Dia direkrut dari klub Qatar Al-Sadd. Sejak itu, Xavi telah memimpin 122 pertandingan di semua kompetisi dan menang 76 kali. Mereka finis ketiga dan memenangkan Copa del Rey di musim debutnya. Kemudian Barcelona mengangkat gelar Spanyol musim lalu tetapi upaya mempertahankan mahkota mereka sangat menyedihkan. Sementara itu, kampanye mereka di Eropa juga telah gagal.

 

 

 

Tapi dia menegaskan bahwa raksasa Catalan tidak akan pernah menemukan pelatih seperti Sir Alex Ferguson. 

 

 

 

"Perasaan menjadi pelatih Barca tidak menyenangkan, kejam. Anda sering kali merasa bahwa mereka tidak menghormati Anda, bahwa pekerjaan Anda tidak dihargai, dan hal ini sangat menguras kesehatan mental dan suasana hati. Saya orang yang sangat positif tetapi energinya menurun hingga Anda mengatakan tidak masuk akal untuk melanjutkan," ujarnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement