Rabu 31 Jan 2024 09:23 WIB

Kurangnya Fokus pada Menit Akhir Jadi Evaluasi Indra Sjafri dari Dua Uji Coba Timnas U-20

Indonesia U-20 dua kali kalah lawan Thailand U-20 dan Uzbekistan U-20.

Pelatih timnas Indonesia U-20 Indra Sjafri
Foto: Republika/Afrizal Rosikhul Ilmi
Pelatih timnas Indonesia U-20 Indra Sjafri

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih timnas Indonesia U-20 Indra Sjafri mengatakan kurangnya fokus para pemainnya PADA menit akhir pertandingan jadi titik evaluasinya dari dua laga uji coba internasional. Timnas U-20 dikalahkan Thailand U-20 1-2 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Jumat (26/1/2024) dan 2-3 dari Uzbekistan U-20 di Stadion Madya GBK, Jakarta, Selasa.

Dari dua laga itu, timnas U-20 sama-sama kemasukan gol di menit-menit akhir seperti dari gol pemain Thailand Pikanet Laohawiwat pada menit ke-90+3 dan juga gol dari Uzbekistan melalui Khayrullaev Ravshan pada menit ke-87.

Baca Juga

“Mengenai dua pertandingan ya saya pikir masalah fokus di akhir-akhir babak,” kata Indra pada jumpa pers setelah laga melawan Uzbeksitan di Jakarta, Selasa.

Selain itu, pelatih 60 tahun itu juga menyoroti komunikasi antarpemainnya yang belum terbangun dengan baik. Dalam hal ini, ia menyoroti proses gol kedua Uzbekistan yang dicetak Kurbonov Ozodbek yang semula berupaya melakukan crossing, tetapi bola malah masuk ke gawang sendiri setelah kiper Rifky Tofani gagal menggapai bola.

“Terus juga tadi gol kedua dari Uzbekistan karena tidak adanya mungkin koordinasi dan komunikasi dan orang yang melakukan crossing, sebenarnya dia akan melakukan crossing tetapi bola masuk ke gawang,” ucap Indra.

Mengenai dua evaluasinya itu, Indra mengatakan kesalahan-kesalahan tersebut merupakan sesuatu yang wajar dalam proses panjang membentuk tim usia muda. Ia pun mengatakan cepat atau lambat timnya akan jauh bermain lebih baik dari saat ini.

“Jadi hal-hal kecil seperti itu, ya mungkin Ini kan tim baru berproses dan saya bisa pastikan nanti tim ini dari waktu ke waktu akan jauh lebih baik dari yang sekarang,” kata Indra.

“Pengalaman saya memegang tim kalau tim usia muda memang butuh waktu, memang butuh proses kecuali tim-tim yang usia 23 tahun. Ini baru pemain-pemain yang masih labil kadang-kadang dia bagus, kadang-kadang dia turun,” tambahnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement