Adu tajam di lini depan
Pelatih Iran Amir Ghalenoei kemungkinan besar tak mengubah formasi tempur timnya yang selama Piala Asia edisi tahun ini selalu memasang penyerang tunggal dalam pola 4-2-3-1.
Sebaliknya, masih menjadi pertanyaan apakah pelatih Qatar Tintin Marquez akan memasang formasi tiga bek dan lima gelandang dalam pola 3-5-2 seperti sewaktu menghadapi Uzbekistan dan Palestina, atau formasi standard empat bek seperti saat mengalahkan China dan Tajikistan.
Tetapi jika melihat Iran yang sepertinya kemungkinan besar akan tampil lebih menyerang, memasang tiga bek tengah adalah pilihan yang masuk akal.
Itu artinya, tiga serangkai Tarek Salman, Almahdi Ali Mukhtar dan bek naturalisasi Lucas Mendes, akan kembali turun bersamaan menjaga pertahanan Qatar.
Trio ini membuat Qatar menjadi salah satu tim terkokoh selama turnamen ini yang membuat mereka tak kebobolan selama fase grup.
Tim pertahanan yang solid dan disiplin membuat lini-lini lainnya menjadi percaya diri bermanuver di daerah pertahanan lawan, termasuk Akram Afif yang bersama Hassan Al-Haydos dari Irak, menjadi dua pemain paling produktif mencetak gol selama turnamen ini. Afif empat gol, Al-Haydos lima gol.
Peran Afif begitu instrumental bagi Qatar. Menempati sayap kiri serangan Qatar, Afif gemar menusuk lawan dengan dribel menawan sehingga menjadi ancaman konstan bagi lawan, termasuk Iran nanti.
Dia membuat Qatar berbahaya di sepertiga terakhir lapangan. Manuver pemain ini ditunjang oleh pergerakan dua bek sayap Qatar yang rajin membantu serangan, tapi cepat kembali ke posnya begitu lawan balik menyerang.
Namun Iran juga memiliki pemain depan produktif pada diri Mehdi Taremi. Bersama Mehdi Ghayedi, striker Porto itu dipasang menjadi penyerang kedua di belakang striker utama Sardar Amoun yang menjadi ujung tombak dalam formasi 4-2-3-1 yang digemari pelatih Amir Ghalenoei.
Pemain Iran lainnya yang berbahaya adalah Ramin Razaeian. Bek kanan ini rajin memasok bola ke lini depan. Dengan sudah mengirimkan 14 umpan silang dalam permainan terbuka selama turnamen ini, Razaeian krusial dalam bagaimana Iran menciptakan peluang gol.
Iran juga memiliki jenderal lapangan tengah, Saman Ghoddos, yang menjadi penyeimbang permainan. Dia adalah dirigen untuk orkestra permainan Iran, baik saat merancang serangan maupun dalam menggalang pertahanan.