REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemain timnas Iran Saeid Ezatolahi meragukan AFC yang menunjuk wasit Arab untuk pertandingan semifinal Piala Asia melawan tuan rumah dan juara bertahan Qatar. Ia juga mengeluhkan kurangnya waktu pemulihan pada babak gugur.
Semifinal pada Rabu (7/2/2024) akan dipimpin oleh wasit Ahmad Al-Ali dari Kuwait yang telah memimpin dua pertandingan grup dan pertandingan babak 16 besar di turnamen tersebut.
"Yang sedikit mengejutkan bagi kami adalah wasit pertandingan besok berasal dari Kuwait, dia orang Arab. Kami hanya bertanya-tanya bagaimana mungkin mereka menempatkan orang Arab sebagai wasit untuk pertandingan besok. Namun kami adalah tim nasional Iran, kami adalah tim yang sangat besar. Kami memiliki pemain yang sangat bagus, kami profesional," kata Ezatolahi kepada wartawan, Selasa (6/2/2024).
Iran mencapai semifinal setelah mengalahkan tim peringkat teratas Asia Jepang dengan skor 2-1, meski hanya memiliki waktu dua hari untuk pemulihan setelah pertandingan babak 16 besar melawan Suriah dilanjutkan ke perpanjangan waktu dan adu penalti.
"Di turnamen ini para pemain tidak punya cukup waktu untuk pulih, khususnya di babak gugur. Banyak pemain datang langsung dari klubnya masing-masing dan mendapat banyak tekanan di sini," ujarnya.
Pelatih Iran Amir Ghalenoei menegaskan kembali waktu istirahat kurang dari 72 jam sebelum mereka menghadapi Jepang. Selain itu dia juga membidik Video Assistant Referee (VAR).
"Setidaknya di turnamen ini, saya dapat mengatakan bahwa VAR tidak terlalu baik kepada kami. Kami memiliki situasi di pertandingan melawan Jepang yang bisa saja penalti terhadap Sardar Azmoun tetapi VAR tidak memeriksanya untuk kami. Namun kami harus lebih kuat dari semua yang terjadi di turnamen ini," kata Amir.