Sabtu 10 Feb 2024 07:19 WIB

Final Piala Asia: Qatar dan Yordania Berlomba Torehkan Tinta Emas

Qatar ingin mempertahankan gelar, tapi Yordania bertekad jadi juara baru Piala Asia.

Akram Afif dari Qatar (kiri) akan berusaha menjebol gawang Yordania pada final Piala Asia 2023, Sabtu (10/2/2024) malam ini.
Foto:

Al-Taamari vs Afif

Namun demikian, perjalanan lawan mereka, Qatar, dalam mencapai final Piala Asia dua kali berturut-turut juga tak kalah menawan. Muhibah Qatar ke final juga disertai dengan atraksi keterampilan dan ketahanan tim yang kuat.

Tintín Marquez yang ditunjuk sebagai pelatih Qatar hanya sebulan sebelum kickoff Piala Asia 2023, Qatar berubah menjadi tim yang terlalu kuat bagi lawan-lawannya.

Mereka tak pernah kebobolan selama fase grup. Lebanon yang kalah 0-3 menjadi korban pertama mereka. Setelah itu Tajikistan dan China yang masing-masing menyerah dengan skor sama, 0-1.

Pada babak 16 besar, Palestina bukan tandingan mereka ketika Si Merah Marun menang 2-1 guna bertemu Uzbekistan dalam perempatfinal, yang menjadi satu-satunya tim yang memaksa Qatar bermain imbang.

Tapi Qatar sukses memenangkan adu penalti dengan Uzbekistan sehingga menggenggam tiket semifinal untuk menghadapi sesama raksasa sepak bola Asia, Iran. Mereka menang berdarah-darah dengan skor 3-2, tapi mengafirmasi karakter dan semangat Qatar yang kuat.

Seperti Musa Al-Taamari bagi Yordania, striker Akram Afif menjadi pemain Qatar yang paling penting. Dalam semifinal melawan Iran, dia mencetak satu gol dan membuat satu assist.

Final ini tak saja berkaitan dengan ambisi Yordania menjuarai turnamen ini untuk pertama kalinya atau tekad Qatar mengulangi sukses Piala Asia dua kali berturut-turut. Ini juga mengenai pembuktian siapa yang lebih hebat, Musa Al-Taamari atau Akram Afif?

Ini juga menjadi ilustrasi lain mengenai pencapaian tertinggi yang bisa didapat dua negara Arab berbeda tingkat kemakmuran tapi sama-sama stabil dan moderat. Apakah Qatar yang kaya raya atau Yordania yang tidak kaya, yang sukses Sabtu malam nanti?

Kemenangan juga tak hanya menjadi kado istimewa untuk dunia sepakbola Qatar, tapi juga bisa meningkatkan gengsi kawasan yang mengukuhkan posisinya yang semakin penting dalam percaturan global, termasuk dalam berbagai resolusi konflik Gaza dan Ukraina.

Sebaliknya, kemenangan bagi Yordania yang seperlima penduduknya Palestina, bisa menaikkan kepercayaan diri dan pelecut semangat yang beresonansi pada matra-matra lain di luar olahraga dan sepak bola.

Ini karena sukses, popularitas dan daya rengkuh olahraga, khususnya sepak bola, sering melampaui spektrumnya sendiri sampai menjadi platform ampuh dalam mendorong ekspresi politik, identitas budaya, dan perubahan sosial.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement