REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Mauricio Pochettino menegaskan dia tetap bangga dengan para pemain Chelsea meskipun mereka kalah 1-0 di final Piala Carabao di Wembley, Ahad (26/2/2024). Sundulan Virgil van Dijk di menit-menit terakhir membuat Liverpool mengklaim kemenangan dramatis di menit-menit akhir perpanjangan waktu.
Hal ini terjadi setelah The Blues menyia-nyiakan banyak peluang untuk mengamankan kemenangan ketika tendangan Cole Palmer dan Conor Gallagher membentur tiang gawang, sementara gol Raheem Sterling dianulir karena offside di babak pertama.
Namun, mereka melemah seiring berlalunya pertandingan, dan para pemain semakin lelah saat The Reds menyegarkan tim mereka dengan sejumlah produk akademi muda. Dan meski Pochettino mengakui timnya sudah berteriak-teriak untuk menunggu peluit akhir dibunyikan sebelum gol penentu kemenangan van Dijk pada menit ke-118, ia menolak kritik terhadap para pemainnya.
"Kami kalah di menit-menit terakhir pertandingan dan itu sangat menyakitkan," kata Pochettino dikutip dari Eurosport, Senin (26/2/2024).
Menurutnya, the Blues sudah benar-benar bersaing dalam pertandingan tersebut. Bahkan dalam beberapa periode pertandingan, ia menilai Chelsea lebih pantas mendapatkan gol. Namun jika tidak mencetak gol dengan peluang yang dimiliki, maka mustahil untuk memenangkan final.
"Tentu saja, kami melakukan beberapa perubahan dengan Gallagher dan (Ben) Chilwell keluar pada perpanjangan waktu. Memang benar, kami tidak menjaga energi yang kami keluarkan di babak kedua," kata dia.
"Saya tidak tahu bagaimana Anda menggambarkan situasi ini tapi yang pasti saya merasa bangga dengan para pemain, saya pikir mereka melakukan upaya besar dan kami adalah tim muda dan tidak ada bandingannya dengan Liverpool karena mereka juga bermain dengan beberapa pemain muda," ujarnya menegaskan.