Sabtu 16 Mar 2024 00:08 WIB

Real Madrid Ajukan Pengaduan Setelah Vinicius Jadi Sasaran Pelecehan Rasialis

Vinicius meminta UEFA untuk menghukum Atletico atas dugaan nyanyian rasis.

Pemain Real Madrid Vinicius Junior
Foto: AP Photo/Manu Fernandez
Pemain Real Madrid Vinicius Junior

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Real Madrid telah mengajukan pengaduan ke kantor kejaksaan negara bagian atas pelanggaran kebencian dan diskriminasi. Ini setelah muncul dugaan nyanyian rasialis oleh penggemar Atletico Madrid dan Barcelona yang ditujukan kepada Vinicius Jr.

Pada Kamis (14/3/2024), Vinicius meminta UEFA untuk menghukum Atletico atas dugaan nyanyian rasis menjelang pertandingan Liga Champions tim mereka melawan Inter Milan pada Kamis dini hari WIB.

Baca Juga

Sebuah video yang diposting di media sosial tampaknya menunjukkan para penggemar Atletico di luar Stadion Metropolitano di Madrid meneriakkan kata-kata rasis yang menyasar penyerang Real Madrid itu.

Real Madrid mengatakan pengaduan itu diajukan atas "pelecehan rasis dan penuh kebencian" yang ditujukan kepada Vinicius di dekat Stadion Olimpiade Montjuic dan Stadion Metropolitano di Madrid sebelum pertandingan Liga Champions Barcelona dan Atletico.

"Real Madrid meminta jaksa penuntut untuk meminta rekaman yang ada di kedua lokasi tersebut...untuk mengidentifikasi para pelaku pelecehan," demikian pernyataan Madrid pada Jumat (15/3/2024), dikutip Reuters.

"Real Madrid mengutuk serangan-serangan rasisme, diskriminasi dan kebencian yang kejam terhadap pemain kami Vinicius Junior, yang secara menyedihkan telah menjadi keprihatinan yang berulang dan terus menerus terjadi dalam beberapa waktu terakhir."

"Klub kami akan terus bekerja keras untuk menjunjung tinggi nilai-nilai sepak bola dan olahraga secara keseluruhan, dan akan tetap teguh dalam memperjuangkan pendekatan tanpa toleransi terhadap jenis-jenis insiden yang tercela seperti yang telah kita saksikan beberapa kali belakangan ini."

Pemain sayap Real Madrid ini telah menjadi target pelecehan rasis dalam beberapa kesempatan. Serangan terhadap Vinicius itu memicu serangkaian kampanye lokal dan internasional, termasuk pembentukan komite khusus anti-rasisme FIFA.

 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement