Sabtu 16 Mar 2024 21:09 WIB

Ginting Berharap Jonatan Menang Agar Tercipta All Indonesian Final di All England

Jonatan Christie menghadapi Lakshya Sen pada semifinal All England.

Pebulu tangkis Indonesia Anthony Sinisuka Ginting saat berlaga di All England.
Foto: Bradley Collyer/PA via AP
Pebulu tangkis Indonesia Anthony Sinisuka Ginting saat berlaga di All England.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tunggal putra Anthony Sinisuka Ginting berharap Jonatan Christie dapat mengatasi perlawanan Lakshya Sen pada semifinal All England 2024 di Utilita Arena, Birmingham, Sabtu (16/3/2024) malam WIB. Ini agara tercipta All Indonesian Final pada hari terakhir turnamen All England Open 2024, besok.

Ginting sebelumnya sudah memastikan satu tempat di final. Ia mengalahkan Christo Popov 19-21, 21-5, 21-11 untuk mengikuti jejak Budi Santoso 22 tahun yang lalu sebagai tunggal putra Indonesia yang menembus final All England.

Baca Juga

“Di final nanti, siapa pun lawannya, saya siap. Tapi pastinya berharap kita bisa menciptakan All Indonesian Final,” kata Ginting dalam keterangan singkat PP PBSI, Sabtu.

Di atas kertas, Jonatan unggul 2-1 atas Sen, setelah menang dua kali melalui rubber game pada perempat final Indonesia Masters 2023 dan semifinal Japan Open 2023.

Meski demikian, Ginting mengatakan penting bagi Jonatan untuk fokus terlebih dahulu pada pertandingan babak empat besar sehingga bisa tampil maksimal saat menghadapi Sen.

“Buat Jonatan jangan dulu terlalu fokus ke sana (final) karena masih ada pertandingan yang harus dia jalani hari ini. Semoga dia bisa bermain dengan baik, sama seperti penampilan sebelum-sebelumnya,” kata Ginting.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Badminton World Federation (@bwf.official)

Ginting lalu berbicara mengenai kemenangannya atas wakil Prancis Christo Popov di semifinal pertama. 

Menurut Ginting, kemenangannya hari ini dipengaruhi oleh fokus dan pengaturan strategi yang baik di lapangan.

“Bisa jaga fokusnya dengan baik dari awal pertandingan sampai selesai, itu penting juga. Karena kalau bisa bermain dengan baik dan bisa menuntaskan segala permasalahan, kemungkinan berhasil lebih besar,” kata unggulan kelima tersebut.

Namun, Ginting menyayangkan tidak bisa memanfaatkan keunggulannya saat poin-poin tua, sehingga Popov mengejar ketertinggalan dan memenangkan gim pertama dengan skor ketat.

“Di gim kedua saya coba untuk tidak memikirkan apa yang terjadi di gim pertama, tetap fokus pada strategi, tetap fokus cara bermainnya harus bagaimana untuk dapat poin demi poin,” ujar tunggal putra peringkat lima dunia tersebut.

Jika Ginting dan Jonatan berlaga di final besok, ini akan menjadi kesembilan kalinya dua tunggal putra  Indonesia bertemu dalam babak final turnamen bulu tangkis tertua di dunia ini.

Itu juga pertama kali terjadi dalam 30 tahun terakhir final tunggal putra All England Open mempertemukan dua pemain Indonesia.

Terakhir kali laga itu terjadi pada All England 1994 saat Hariyanto Arbi berhadapan dengan Ardy Bernardus Wiranata.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement