Ahad 17 Mar 2024 05:43 WIB

Dulu Taufik Hidayat dan Budi Santoso, Sekarang Giliran Ginting dan Jonatan

Ginting bisa bermain lebih sabar dan menahan nafsu.

France Christo Popov, left, congratulates winner Indonesia Anthony Sinisuka Ginting after the men singles semi final match at the All England Open Badminton Championships at the Utilita Arena in Birmingham, England, Saturday, March 16, 2024.
Foto: AP Photo/Rui Vieira
France Christo Popov, left, congratulates winner Indonesia Anthony Sinisuka Ginting after the men singles semi final match at the All England Open Badminton Championships at the Utilita Arena in Birmingham, England, Saturday, March 16, 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anthony Sinisuka Ginting mengakhiri 22 tahun penantian Indonesia untuk menempatkan wakil tunggal putra dalam babak final All England Open 2024 setelah Sabtu ini mengakhiri perjalanan wakil Prancis Christo Popov pada semifinal melalui rubber game 19-21, 21-5, 21-11 dalam tempo 1 jam 15 menit.

Ginting merupakan tunggal putra Indonesia pertama yang menginjakkan kaki di arena final turnamen bulu tangkis tertua di dunia itu sejak Budi Santoso pada 2002.

Saat itu, Budi Santoso keluar sebagai runner up setelah takluk kepada Chen Hong dari China pada babak pamungkas.

Sebelumnya, pencapaian Ginting yang memastikan tempat pertama Indonesia dalam semifinal pun juga merupakan pertama kalinya dalam 15 tahun bagi tunggal putra Indonesia untuk menembus babak semifinal turnamen BWF Super 1000 ini.

Terakhir kali tunggal putra Indonesia lolos ke semifinal turnamen Super 1000 All England Open adalah pada 2009 ketika Taufik Hidayat berhadapan dan kalah dari atlet Malaysia, Lee Chong Wei.

Dalam pertandingan babak empat besar hari ini, Ginting memegang kendali permainan dengan konsisten di ketiga gim. Namun, pada gim pertama, Popov tidak terhanyut dalam tekanan untuk merebut gim ini.

Selepas itu, tunggal putra peringkat lima dunia itu bangkit dengan lebih agresif dan memberikan variasi serangan yang menyulitkan Popov. Strategi itu berhasil sehingga membuahkan kemenangan telak 21-5 atas pemain Prancis tersebut.

Gim pamungkas berjalan tidak jauh berbeda dari gim sebelumnya. Ginting bisa melawan nafsu untuk segera mengakhiri pertandingan, dengan tetap menjaga ketenangan di lapangan sehingga membuatnya minim melakukan kesalahan sendiri dan serangan-serangan yang ia lancarkan juga membuahkan hasil yang efektif.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement