Senin 18 Mar 2024 17:49 WIB

Rajai All England, Kini Bulu Tangkis Indonesia Komitmen Tekuni Sport Science

Pada All England 2024, Indonesia meraih dua gelar.

Fajar Alfian dan Muhammad Rian Ardianto dari Indonesia, kiri, melakukan selebrasi usai memenangi laga final ganda putra Kejuaraan Bulu Tangkis All England Open melawan Aaron Chia dan Soh Wooi Yik dari Malaysia di Utilita Arena di Birmingham, Inggris, Ahad (17/3/2024).
Foto: AP
Fajar Alfian dan Muhammad Rian Ardianto dari Indonesia, kiri, melakukan selebrasi usai memenangi laga final ganda putra Kejuaraan Bulu Tangkis All England Open melawan Aaron Chia dan Soh Wooi Yik dari Malaysia di Utilita Arena di Birmingham, Inggris, Ahad (17/3/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) akan fokus untuk memperbaiki "sport science" atau inovasi pengembangan prestasi berbasis data guna mendongkrak prestasi atlet di ajang internasional.

Sekretaris Jenderal PP PBSI M Fadil Imran mengatakan selain di All England 2024, tim bulu tangkis Indonesia juga menuai hasil optimal di Orleans Masters, dan Vietnam International Challenge yang digelar pada waktu yang bersamaan, sehingga perbaikan aspek nonteknis seperti sport science harus dilakukan secara terus-menerus.

Baca Juga

"Dari All England, Orleans, dan Vietnam sudah terbaca pekerjaan rumah kami. Kami harus memperbaiki aspek nonteknis dan serius dalam pengembangan lebih lanjut di sektor tunggal putri, ganda putri, dan ganda campuran," kata Fadil dalam keterangan tertulis yang diterima Antara di Jakarta, Senin (18/3/2024). 

Menurut dia, semua hasil dalam ajang itu merupakan implementasi dari strategi Tim Ad Hoc Olimpiade Paris 2024 PBSI, yakni fokus pada perbaikan peringkat atlet, serta inovasi melalui penerapan sport science dan tailor-made program.

Penerapan inovasi itu dijalankan dengan melakukan analisa performa yang dibantu teknologi video tagging dan data base, pembuatan profil performa atlet yang terukur secara kuantitatif, serta pelibatan pendekatan psikologi olahraga dalam latihan.

“Pelan tapi pasti kami melihat perkembangan yang sejalan dengan strategi menghadapi Olimpiade. Semoga momentum yang baik ini (hasil All England dan turnamen lain) bisa kami jaga sampai di Paris dan dapat melanjutkan tradisi emas di Olimpiade," kata Fadil yang juga Ketua Tim Ad Hoc Olimpiade Paris 2024 PBSI. 

Ia juga menyampaikan terima kasih atas dukungan, doa, kritik, dan saran dari seluruh masyarakat Indonesia dalam setiap langkah yang diambil PBSI.

Pada All England 2024, Indonesia meraih dua gelar melalui Jonatan Christie di sektor tunggal putra dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto di ganda putra.

Selain itu, kemenangan itu menjadi spesial karena mengakhiri penantian 30 tahun untuk "all Indonesian final" di sektor tunggal putra. Sebelumnya, terjadi pada All England 1994 saat Hariyanto Arbi berhadapan dengan Ardy Bernardus Wiranata.

Sementara, ganda putra juga spesial karena Fajar/Rian mampu mempertahankan gelar yang direbut dalam All England edisi sebelumnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement