REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Manajer timnas Indonesia, Sumardji membantah adanya teror kembang api yang dilakukan suporter Vietnam kepada skuad timnas Indonesia di Hanoi, Vietnam, Sabtu (23/3/2024). Video mengenai kabar itu sebelumnya beredar luas di media sosial. Namum, rupanya video itu tidak benar alias hoaks.
"Adanya pemberitaan bahwa hotel Timnas diserang kembang api, itu tidak benar, alias hoax," kata Sumardji dalam pernyataannya, Ahad (24/3/2024).
Ketua Badan Tim Nasional (BTN) itu memastikan semua pemain, pelatih maupun ofisial timnas Indonesia tidak merasa ada ancaman atau teror dalam bentuk apapun sejak tiba di Hanoi. "Di sini, kami semua tenang-tenang, adem-adem, dan situasinya sangat baik, kondusif. Di samping itu, oleh panitia, juga dijaga sehingga tidak ada hal-hal yang membuat kami risau," kata dia.
Adapun mengenai video kembang api yang dinarasikan sebagai teror kepada timnas Indonesia, Sumardji menduga kembang api itu berasal dari pasar rakyat di Hanoi. Jarak antara pasar dengan lokasi latihan Timnas Indonesia pun sejatinya cukup jauh. Bahkan mereka tidak tahu adanya keramaian tersebut.
"Kemungkinan, terkait adanya pemberitaan di medsos, pada saat latihan ada kembang api, itu kami sama sekali merasa tidak tahu. Mungkin, karena memang jauh tempatnya. Mungkin, itu di pasar rakyat. Itu hiburan, kali. Kami tidak merasakan apa-apa. Sama sekali tidak ada tekanan dari suporter Vietnam ataupun orang-orang yang tidak bertanggung jawab," kata Sumardji.
"Tidak ada. Semuanya, situasi dan kondisinya adem, aman, kondusif. Anak-anak pun dalam kondisi yang cukup baik saat kemarin latihan," ujar dia menambahkan.
Sementara itu tim media VFF juga mengonfirmasi tidak benarnya kabar mengenai adanya kembang api di sesi latihan maupun di hotel tempat Timnas Indonesia menginap. "Kami dapat mengonfirmasi bahwa kabar itu tidak benar," kata tim media VFF.