Jumat 29 Mar 2024 19:13 WIB

Pelatih Newcastle Desak FA tak Beri Tambahan Hukuman untuk Kasus Judi Sandro Tonali

Howe menilai Tonali menderita penyakit kecanduan judi.

Pemain Newcastle United Sandro Tonali.
Foto: EPA-EFE/ADAM VAUGHAN
Pemain Newcastle United Sandro Tonali.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gelandang Newcastle United Sandro Tonali pada Kamis (28/3/2024) didakwa oleh Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) karena diduga memasang 50 taruhan pada awal musim ini sebelum dijatuhi hukuman larangan 10 bulan karena pelanggaran judi sebelumnya di Italia

Pelatih Newcastle Eddie Howe telah memohon kepada FA untuk mengampuni Sandro Tonali dari hukuman larangan bermain selama 10 bulan. Ia mengatakan Tonali memiliki penyakit dan sudah cukup menderita.

Baca Juga

Bos Newcastle itu merespons FA yang menuduh pemain internasional Italia itu melakukan pelanggaran atas 50 taruhan. Ia bersikeras bahwa hal terbaik untuk pemulihan Tonali dari kecanduan judi adalah dengan bermain lagi pada Agustus. 

Howe mengakui, perpanjangan hukuman yang dijatuhkan oleh pihak berwenang Italia, masih merupakan sebuah kemungkinan, yang dapat berdampak pada Toon hingga musim depan.

"Saya akan sangat kecewa jika larangan itu diperpanjang. Saya tentu saja berharap untuk Sandro agar tidak ada konsekuensi lebih lanjut. Kami berharap, kami sangat berharap untuk Sandro, bahwa itu akan terjadi. Kami tidak memiliki informasi spesifik untuk mengatakan ada kejelasan tentang hal itu," kata dia dikutip dari Mirror, Jumat (29/3/2024).

"Dia telah menderita selama periode ini, dia telah mencari bantuan, dia sangat jujur, dia telah mengakui bahwa dia memiliki masalah. Saya pikir hal terbaik untuk Sandro adalah melanjutkan kariernya setelah menerima hukumannya dan telah belajar banyak dari ini."

Menurut Howe, Tonali mencari bantuan secara teratur. Dia menggelar pertemuan rutin di Italia dan di Inggris untuk mengatasi masalah yang dia hadapi.

Howe, yang berbicara dengan logo salah satu sponsor Newcastle di belakangnya - perusahaan judi Fun88 - ditanya soal pelik. Yakni, apakah sudah waktunya sepak bola menolak uang tunai dari perusahaan taruhan untuk mengurangi paparan para penggemar dan pemain terhadap godaan dan kecanduan judi. 

"Saya pikir ini adalah masalah nyata yang perlu didiskusikan," kata dia merespons. "Ini bukan masalah Newcastle, ini adalah sesuatu yang terbuka untuk setiap anak muda di dunia dan menjadi lebih mudah diakses, lebih relevan. Saya di sini bukan untuk mengatakan apa yang seharusnya terjadi, tetapi saya di sini untuk mengatakan bahwa perlu dipikirkan apa yang akan kita lakukan selanjutnya."

Newcastle membayar AC Milan sebesar 54 juta poundsterling untuk Tonali pada musim panas. Namun ia kemudian terkena larangan bermain pada 27 Oktober. Sang pemain tidak mengungkapkan kecanduannya selama pembicaraan transfer.

"Saya tidak merasa dikecewakan dengan hal itu. Sandro mengidap sebuah penyakit. Jika hal ini dikaitkan dengan bentuk penyakit lain, saya pikir akan ada lebih banyak simpati dan pengertian. Penyakit itu tidak berhenti begitu ia pindah ke Inggris. Penyakit itu masih ada di sana," ungkapnya.

Namun yang membuat Tonali positif di matanya adalah saat semua telah terjadi, dia sangat menyesal atas apa yang telah dia lakukan. Menurut Howe, Tonali membutuhkan bantuan. 

"Kami telah mencoba, bersama dengan perwakilan Sandro dan keluarganya, untuk memberikan bantuan yang ia butuhkan untuk pulih dari hal ini. Saya sama sekali tidak memiliki masalah dalam mempercayai Sandro. Ia merespons apa yang menimpanya dengan sangat baik," katanya.

Howe bisa saja membuat trio pemain cedera Kieran Trippier, Tino Livramento, atau Harvey Barnes tersedia lagi setelah cedera. Namun ia berusaha untuk menjernihkan kontroversi seputar operasi lutut Sven Botman. Howe mengungkapkan bahwa sang pemain bertahan menolak untuk menjalani operasi di awal musim, sebuah penundaan yang disalahkan oleh beberapa fans kepada tim medis.

 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement