REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Provinsi (Pengprov) Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Papua Barat Daya resmi dilantik, Kamis (18/04/24). Kepengurusan masa bakti 2024-2028 yang diketuai oleh Harjito ini dilantik langsung oleh Ketua Umum PP FPTI Zannuba Ariffah Chafsoh atau yang karib disapa Yenny Wahid.
Usai pelantikan, Yenny berpesan agar kepengurusan di Papua Barat Daya dikelola dengan akuntabel dan profesional. Menurutnya, di mana pun, baik di tingkat pusat, provinsi maupun kabupaten/kota, harus tertata secara baik dan roda organisasi harus berjalan dengan baik.
"Sebab kalau ini tidak dilakukan tentunya organisasi tidak berjalan," ujar Yenny dalam amanatnya usai melantik jajaran pengurus.
Yenny menambahkan, dalam mengelola organisasi olahraga, selain dibutuhkan skill dalam cabang olahraga tersebut, juga diperlukan skill manajerial organisasi yang mumpuni. Hal ini dimaksudkan agar pembinaan organisasi dan atlet bisa berjalan konsisten, serius, dan sistematis.
"Hal tersebut bertujuan agar penjaringan atlet muda bisa berjalan, karena atlet terbaik datang bila pembinaan dilakukan sejak usia dini," ujar Yenny.
Sementara itu, Ketua FPTI Papua Barat Daya Harjito mengatakan, pihaknya sudah memiliki road map dan strategi yang jelas dalam hal pengembangan dan pembinaan organisasi dan atlet-atlet panjat tebing di Papua Barat Daya.
Pertama, adalah penataan organisasi, lalu pembangunan venue dan sekretariat, target keikutsertaan pada PON Aceh-Sumut 2024, dan selanjutnya adalah medali emas pada PON NTB-NTT 2028.
"Seluruh target itu perlu dukungan dan kolaborasi dari Pemprov Papua Barat Daya, federasi, dan swasta agar bisa tercapai secara maksimal," jelasnya.
Penjabat Gubernur Papua Barat Daya, Muhammad Musaad mengapresiasi terbentuknya pengurus provinsi FPTI di Papua Barat Daya. Apalagi, Papua Barat Daya mendapat kehormatan besar karena mendapat kesempatan untuk langsung ikut bertanding pada gelaran PON Aceh-Sumut meski statusnya adalah provinsi baru di Indonesia.
"Kehormatan itu idealnya juga dijawab dengan kehormatan untuk berprestasi, minimal Papua Barat Daya menjadi yang terbaik ketimbang provinsi baru lainnya di Papua," kata Musaad.
Demi menjaga kehormatan itu, Musaad meminta kepada pengprov FPTI Papua Barat Daya untuk serius dalam melakukan penataan organisasi dan pembinaan atlet muda di Papua Barat Daya.
"Kalau yang hanya titip-titip nama di pengurus coret saja, di Papua Barat Daya ini kita butuh orang yang serius untuk membesarkan organisasi dan potensi atlet-atlet kita. Terlebih potensi sport tourism di Papua Barat Daya, di sini banyak tebing-tebing eksotis yang belum tersentuh," ujarnya.
"Kami berharap dengan kehadiran FPTI potensi tersebut bisa disentuh dan bersama-sama dengan pemda untuk diperkenalkan kepada masyarakat dalam dan luar negeri," demikian Pj Gubernur Papua Barat Daya.
Hadir dalam acara tersebut, Kapolda Papua Barat Irjen Johnny Edison Isir, Kapolresta Sorong Kombes Happy Perdana, Wakil Ketua Umum FPTI Irjen Herry Heryawan, Wakil Ketua Bidang Panjat Tebing Alam dan Rekreasi Rocky Gerung, serta jajaran pengurus pusat FPTI.