Selasa 23 Apr 2024 05:38 WIB

Agus Prayogo Ungkap Penyebab Atlet Lari Indonesia Sulit Rebut Tiket ke Olimpiade

Limit waktu yang semakin cepat membuat pelari Indonesia sulit bersaing.

Atlet Lari Jarak Jauh Agus Prayogo
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Atlet Lari Jarak Jauh Agus Prayogo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelari jarak jauh Agus Prayogo mengungkapkan aturan limit waktu menjadi penyebab atlet lari dalam hal ini di nomor yang ia lakoni sulit merebut tiket Olimpiade Paris 2024.

"Kalau untuk di nomor maraton sendiri untuk limit atau kualifikasi Olimpiade ini memang dipertajam. Sehingga cukup berat buat kita atlet di Asia, khususnya Indonesia untuk bisa lolos," ujar Agus kepada di Jakarta, Senin (22/4/2024).

Baca Juga

Ia memberikan contoh waktu mengikuti kualifikasi pada 2016, waktu yang ditetapkan dua jam 19 menit untuk nomor maraton putra. Saat ini, waktunya menjadi dua jam 10 menit. Begitu juga dengan yang putri, yang tadinya pada angka dua jam 42 menit, menurut Agus, sekarang menjadi dua jam 26 menit.

Jika mengacu pada limit waktu beberapa tahun lalu, menurut Agus atlet lari maraton putri Indonesia Odekta Elvina Naibaho dapat lolos Olimpiade Paris 2024.

"Namun karena sekarang kan peraturan terbaru, kualifikasinya makin ketat. Memang aturan dari sananya ya," ujar Agus.

Sementara itu, Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) masih mengupayakan atletnya Lalu Muhammad Zohri untuk memburu tiket Olimpiade Paris 2024 dengan berlatih di Amerika Serikat, dan berkompetisi di sejumlah kejuaraan untuk kualifikasi.

"Federasi sudah totalitas untuk Olimpiade ini. Karena memang dilihat dari beberapa atlet kita yang punya peluang besar salah satunya ada Zohri untuk di nomor 100 meter," kata Agus.

"Ya kita doakan aja mudah-mudahan nanti dia di kejuaraan terdekat ini bisa lolos. Sehingga nanti dari atletik ada perwakilan yang berangkat juga ke Paris."

Saat ini total 18 atlet Indonesia yang telah mengunci tempat di Olimpiade Paris 2024. Mereka adalah Arif Dwi Pangestu (panahan), Diananda Choirunisa (panahan), Desak Made Rita Kusuma Dewi (panjat tebing), Rahmad Adi Mulyono (panjat tebing), Fathur Gustafian (menembak), Rifda Irfanaluthfi (senam).

Rio Waida (selancar ombak), Eko Yuli Irawan (angkat sesi), Rizki Juniansyah (angkat besi), Nurul Akmal (angkat besi), Rinov/Pitha (bulu tangkis), Jonatan Christie (bulu tangkis), Anthony Sinisuka Ginting (bulu tangkis), Gregoria Mariska Tunjung (bulu tangkis).

Apriyani Rahayu/Fadia (bulu tangkis), Fajar Alfian/M.Rian Ardianto (bulu tangkis), Bernard Benyamin van Aert (balap sepeda), La Memo (dayung).

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement