REPUBLIKA.CO.ID, DOHA -- Genderang perang berbunyi. Tim Nasional Indonesia U-23 siap bertempur menghadapi Korea Selatan U-23 pada Perempatfinal Piala Asia U-23 2024 di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, Jumat (26/4/2024) pukul 00.30 WIB.
Penggemar Garuda Muda antusias menantikan aksi para idolanya. Pertanyaannya, siapa saja yang akan menjadi starter pada laga di depan mata? Semua menunggu keputusan Shin Tae-yong.
Sekadar prediksi, tentu ada gambarannya. Itu berkaca pada pengalaman yang sudah-sudah. Belakangan, STY cenderung memakai formasi 3-4-3 atau bisa juga menjadi 3-4-2-1.
Di bawah mistar gawang ada Ernando Ari Sutaryadi. Ernando tak tergantikan. Ia turut berperan penting meloloskan timnya hingga ke tahapan ini.
Di depan sang kiper, berdiri tiga palang pintu sejajar. Justin Hubner di kiri, Rizky Ridho Ramadhani di tengah, lalu Muhammad Ferarri di kanan. Ferarri bisa saja bergantian dengan Komang Teguh.
Berlanjut ke lini kedua. Di sektor bek sayap kiri ada Pratama Arhan. Jugador Suwon FC ini memiliki banyak kelebihan.
Arhan tak hanya kuat dalam urusan bertahan dan menyerang. Sosok 22 tahun itu juga dikenal karena mempunyai keahlian lemparan jauh. Tak jarang, aksi yang bersangkutan, berbuah gol untuk awak merah-putih.
Lalu di area bek sayap kanan ada Fajar Fathur Rahman. Awalnya, STY lebih percaya pada Ilham Rio Fahmi. Namun setelah duel melawan Australia, Fajar naik ke permukaan.
Lini tengah paling banyak mendapat sorotan. Itu karena kehadiran Nathan Tjoe-A-On di sana. Nathan yang posisi aslinya sebagai bek kiri, disulap menjadi gelandang oleh STY.
Penggawa Heerenveen ini menjalankan tugasnya dengan baik. Sebelumnya, ia sempat kembali ke Belanda. Namun setelah PSSI menjalin komunikasi dengan klubnya, Nathan balik lagi ke Qatar. Ia akan didampingi Ivar Jenner.
Trio lini depan diisi oleh Marselino Ferdinan di kiri, Witan Sulaeman di kanan. Lalu Rafael Struick menjadi ujung tombak. Marselino dan Witan sedikit berada di belakang Struick.
Ini menjadi partai emosional untuk Shin Tae-yong. Pelatih Timnas Indonesia itu berasal dari Korea Selatan. Sang arsitek sempat membesut skuad senior dan kelompok umur, di negara asalnya.
Indonesia mendapat keuntungan dari sisi non teknis. Itu terkait venue pertandingan. Stadion Abdullah bin Khalifa sepertinya akrab dengan skuad Garuda.
Sudah tiga kali, Indonesia meraih kemenangan di arena tersebut. Pertama dengan tim senior pada Piala Asia 2023 lalu. Dua lainnya dengan tim U-23 pada ajang yang sedang berlangsung ini.