REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pertandingan semifinal Piala Asia U-23 AFC tahun 2024 antara Timnas Indonesia melawan Uzbekistan pada Senin (29/4/2024) lalu, menarik perhatian masyarakat Indonesia. Banyak yang menggelar nonton bareng (nobar) nonkomersial.
Mulai dari pemerintah, baik pusat maupun daerah hingga gang-gang di perumahan banyak menggelar nonton bareng (nobar). Masyarakat dari beragam lapisan ekonomi dan usia tumpah ruah memadati acara nobar.
Salah satunya yang digelar di kawasan Gelora Bung Karno (GBK) Senayan Jakarta, ribuan orang hadir demi memberi dukungan terhadap timnas. Di beberapa alun-alun daerah juga banyak yang menggelar nobar.
Nobar tidak sekadar memberikan dukungan terhadap timnas, walaupun Indonesia akhirnya kalah 0-2 dari Uzbekistan. Namun, nobar juga dapat membangun keharmonisan masyarakat Indonesia yang tanpa sekat, serta membangun ekonomi lokal.
Nobar di berbagai daerah mampu mendatangkan rezeki dari pedagang lokal di sekitar lokasi nobar. Dagangan Mereka laku keras diborong oleh pendukung Timnas Indonesia.
Dilansir dari Big Alpha, Ali Pedagang Pecel Lele di kawasan GBK Senayan mendapat keuntungan Rp 2,5 juta, Alifia penjual perlengkapan Timnas (Jersey, Syal, ikat kepala, bendera dll) di GBK mengaku mendulang untung Rp 4 juta hingga Rp 6 juta.
Berbeda dengan daerah, ada kepala daerah yang memborong dagangan makanan yang kemudian digratiskan kepadapa masyarakat yang datang nobar. Ada juga yang melibatkan UMKM untuk membuka lapaknya di sekitar area nobar.
Kepala Dinas dan Koperasi Usaha Mikro Daerah Jember Jawa Timur Sartini, mengatakan nobar di alun-alun Kabupaten Jember melibatkan 220 UKM, setiap pedagang mendapat Rp 1,5 hingga Rp 2 juta, jadi perputaran uang mencapai Rp 330 juta.
Peserta nobar lebih berkesan dengan memakai jersey Timnas, maka tak heran penjualan jersey Timnas meningkat pesat. Yoga karyawan Toko Sport di kawasan Cianjur Jawa Barat mengaku peningkatan mencapai 75 persen. Khusus untuk nobar, tokonya menerima pesanan Jersey 30-50 jersey Timnas.