REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Laga perebutan peringkat ketiga, sekaligus tiket berlaga di Olimpiade Paris, berlanjut ke babak perpanjangan waktu. Sebab, Indonesia U-23 bermain imbang 1-1 melawan Irak U-23 selama 2x45 menit plus injury time. Alhasil, laga di Stadion Abdullah bin Khalifa dilanjutkan ke 2x15 menit pada Jumat (3/5/2024) dini hari WIB.
Kedua tim saling menjajal kekuatan pada awal laga. Indonesia U-23 punya peluang pertama saat Rio Fahmi melakukan gerakan menusuk tanpa bola dan dijegal sedikit di luar kotak penalti Irak U-23. Tendangan bebas yang didapatkan Garuda Muda pada menit ketujuh gagal dimaksimalkan. Sebab bola tendangan Marselino yang menyusur rumput sangat lemah dan mudah dikuasai kiper Hussein Hasan.
Indonesia U-23 mendapatkan peluang berikutnya lima menit berselang, tapi operan ke dalam Pratama Arhan langsung ke kotak penalti juga gagal dimaksimalkan.
Setelah beberapa kali mencoba, Ivar Jenner membuka keunggulan Indonesia U-23 pada menit ke-19. Berawal dari situasi sepak pojok, Witan Sulaeman mengoper bola ke kotak penalti Singa Babilonia. Bola disapu keluar oleh pemain Irak, tapi mengarah ke Ivar yang berdiri bebas di luar kotak penalti. Tanpa ampun, Ivar melepaskan tendangan mendatar ke sudut bawah gawang yang tak bisa ditepis Hussein Hasan.
Irak U-23 langsung merespons. Semenit berselang, pemain paling berbahaya Irak Ali Jasim melepaskan tendangan melengkung dari luar kotak penalti. Kiper Merah Putih Ernando Ari dengan sigap melompat ke kiri untuk menepis bola. Tendangan sudut untuk Irak U-23, tapi tak membahayakan.
Indonesia U-23 kemudian memberikan tekanan bertubi yang memaksa Marselino dilanggar di sudut sebelah luar kotak penalti, sisi kanan pertahanan Irak U-23. Sayang, peluang ini gagal dimaksimalkan.
Menit ke-27, Irak U-23 membalas dari situasi sepak pojok yang sebenarnya tak terlalu berbahaya. Ernando Ari keluar membuang bola, tapi tak sempurna. Bola liar berhasil disambut pemain Irak U-23 dan Zaid Tahseen menjebol gawang Ernando Ari lewat tandukan di mulut gawang.
Wasit Majed Alshamrani empat berdiskusi dengan petugas VAR Sivakorn Pu-Udom, tapi gol Irak U-23 tetap disahkan.
Setelah hasil imbang 1-1, kedua tim saling berbalas serangan. Irak mengandalkan tusukan dari samping, utamanya sisi sebelah kiri pertahanan Indonesia U-23, untuk melepaskan crossing. Upaya Irak berhasil digagalkan para bek dan Ernando Ari.
Sebaliknya, Garuda mencoba operan satu dua yang sayangnya gagal memberikan ancaman karena buruknya operan akhir atau salah pengertian. Hingga injury time empat menit berakhir, skor tetap imbang 1-1.
Dalam laga ini, pelatih Shin Tae-yong melakukan penyesuaian absennya Rizky Ridho. Nathan yang biasa beroperasi di tengah ditarik menjadi bek kiri dalam formasi tiga bek.
Memasuki babak kedua, Shin membuat penyesuaian dengan menarik pertahanan lebih tinggi. Pilihan ini tampaknya cukup ideal karena Garuda Muda berhasil menekan lawan.
Menit ke-53 kerja sama Kelly dan Arhan membuat Marselino lepas di sisi sayap. Ia menembus pertahanan sebelah kanan Irak. Marselino yang punya opsi mengoper rekannya memilih menembak dari sudut sempit yang membuat bola hanya melambung di atas mistar Hussein.
Persoalan operan akhir yang tidak akurat Kembali menjadi masalah bagi Indonesia U-23. Tiga peluang dari lemparan ke dalam Arhan gagal dimaksimalkan. Sampai dalam situasi sepak pojok, Kelly melepaskan tendangan sambal membalikkan badan pada menit ke-72. Sayang, bola hanya melambung di atas mistar.
Sesaat berselang, gawang Garuda Muda hamper kebobolan karena keputusan keliru Ernando yang keluar dari sarangnya. Untungnya ada Nathan yang berhasil menyapu bola sebelum melewati garis gawang dari percobaan Irak U-23.
Menit ke-73 Indonesia U-23 mendapatkan peluang emas lewat serangan balik. Namun sepakan Rafael masih melambung. Begitu juga pada menit ke-83. Operan Rafael di sisi kanan pertahanan Irak U-23 mengarah ke kaki belakang Witan yang kesulitan menuntaskannya menjadi gol.
Wasit Alshamrani memberikan injury time 11 menit, tapi tak ada gol tercipta. Laga dilanjutkan ke perpanjangan waktu.