Jumat 03 May 2024 13:15 WIB

Football Institute: Timnas Sudah Melampaui Ekspektasi Apa Pun Hasilnya Nanti, Kami Bangga

Budi menyebut Marselino dan kawan-kawan pun tak berhenti membuat kejutan.

Rep: M Nursyamsi/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Pesepak bola Timnas Indonesia U-23 WItan Sulaeman (kiri) melewati hadangan pesepak bola Timnas Irak U-23 Muntadher Mohammed Maslookhi (kanan) dalam pertandingan perebutan tempat ketiga Piala Asia U-23 2024 di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, Qatar, Jumat (3/5/2024) dini hari.
Foto: ANTARA FOTO/HO-PSSI
Pesepak bola Timnas Indonesia U-23 WItan Sulaeman (kiri) melewati hadangan pesepak bola Timnas Irak U-23 Muntadher Mohammed Maslookhi (kanan) dalam pertandingan perebutan tempat ketiga Piala Asia U-23 2024 di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, Qatar, Jumat (3/5/2024) dini hari.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --- Founder Football Institute Budi Setiawan mengatakan tim nasional (timnas) U-23 berhasil melampaui ekspektasi banyak orang dalam gelaran Piala Asia U-23 di Qatar. Budi menyebut timnas U2-3 mengarungi perjalanan yang penuh kejutan dan tantangan. 

"Meskipun pahit di awal karena kekalahan melawan Qatar akibat kontroversi wasit, namun di pertandingan selanjutnya melawan Australia dan Yordania, Indonesia mampu menang dan lolos grup," ujar Budi di Jakarta, Kamis (2/5/2024).

Baca Juga

Budi menyebut Marselino dan kawan-kawan pun tak berhenti membuat kejutan dengan mengalahkan Korea Selatan (Korsel) dalam babak perempat final. Budi mengatakan pupusnya peluang Indonesia untuk melangkah ke final saat dikalahkan Uzbekistan tak lepas dari keputusan kontroversi wasit.

"Tentu ini adalah sebuah pencapaian yang luar biasa, membuat indonesia bangga dan semua menyambut gembira atas pencapaian timnas dan PSSI yang berani menetapkan standar tinggi untuk timnas," ucap Budi.

Budi menilai prestasi ini tak lepas dari komitmen seluruh pihak untuk meningkatkan level timnas di kancah internasional. Budi mengatakan terdapat sejumlah kunci sukses timnas saat ini. 

"Pertama, tentunya semua orang harus melihat usaha dan kerja keras Ketum PSSI Erick Thohir yang berusaha membawa tim terbaik dan pemain terbaik untuk Piala Asia U-23, misalnya penghentian kompetisi Liga 1, jika tidak dihentikan tidak mungkin klub akan melepas pemain, karena selain bukan agenda FIFA juga adanya hubungan yang kurang harmonis antara klub Liga 1 dengan Shin Tae Yong," sambung Budi.

Budi menilai Erick mampu melerai ketegangan tersebut. Selain itu, Erick dengan koneksi internasionalnya mampu membawa pemain yang berlaga di liga Eropa maupun Asia dapat tampil membela timnas U-23. Budi mencontohkan bagaimana Erick melobi Hereenven agar kembali melepas Nathan Tjoe A-Oen.

"Akhirnya dapat izin sampai selesai Piala Asia U-23, itu faktor karena Ketum PSSI dapat melakukan lobi andal ke klub Eropa sehingga timnas U-23 hadir dengan kekuatan penuh," lanjut Budi.

Menurut Budi, Shin Tae-yong (STY) sangat beruntung mendapatkan dukungan penuh dari PSSI. Budi mengatakan STY pun mampu menjawab target PSSI dan berpeluang membawa timnas ke Olimpiade. 

Budi mengatakan apresiasi juga wajib diberikan atas kematangan dan kedewasaan pemain selama turnamen. Meski tercatat sebagai skuat termuda, Budi menyebut para pemain tampil begitu tenang. 

"Mereka mungkin muda, tapi mereka tidak kekanak-kanakan, mereka mungkin belia, tapi mereka harapan bangsa. Saya percaya PSSI dan timnas mampu memenuhi harapan itu," ungkap dia. 

Budi memiliki keyakinan timnas U-23 akan menjadi fondasi bagi penguatan timnas senior.

"Timnas U-23 ini dibatasi oleh usia, yang dalam waktu 3-4 tahun maksimal akan datang wajah baru dan wajah lama akan masuk ke timnas senior atau bahkan terleminir. Namun saya percaya tim ini semakin matang, semakin berkembang dan akan mampu berbuat banyak di olimpiade untuk membanggakan bangsa dan negara," kata Budi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement