Jumat 03 May 2024 17:55 WIB

Langkah Liburkan Liga Indonesia Jadi Kunci Sukses Timnas U-23 Tembus Semifinal Piala Asia

Erick juga berhasil meyakinkan klub-klub luar untuk melepas para pemainnya.

Pesepak bola Persija Jakarta Tony Sucipto (kanan) terjatuh usai berebut bola dengan pesepak bola PSIS Semarang Syiha Buddin (kiri) dalam lanjutan Liga 1 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Senayan, Jakarta, Selasa (30/4/2024). Persija Jakarta menang dengan skor 2-1 atas PSIS Semarang.
Foto: ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Pesepak bola Persija Jakarta Tony Sucipto (kanan) terjatuh usai berebut bola dengan pesepak bola PSIS Semarang Syiha Buddin (kiri) dalam lanjutan Liga 1 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Senayan, Jakarta, Selasa (30/4/2024). Persija Jakarta menang dengan skor 2-1 atas PSIS Semarang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --- Founder Football Institute Budi Setiawan mengatakan kebijakan Ketua Umum Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir menarik 'rem darurat' meliburkan liga menjadi salah satu poin krusial bagi keberhasilan tim nasional (timnas) U-23 melampaui pada Piala Asia U-23. Budi mengatakan keputusan ini membuat pelatih Shin Tae-yong memiliki keleluasaan dalam memilih pemain terbaik.

"Keputusan ini sudah benar, tepat, dan berani. Jika tidak, bayangkan saja seperti apa gambaran timnas U-23. Hari ini timnas U-23 bisa terbang sejauh ini karena tim terbaik dari pemain terbaik yang dibawa ke Qatar," ujar Budi di Jakarta, Jumat (3/5/2024).

Baca Juga

Budi menyampaikan Erick juga berhasil meyakinkan klub-klub luar untuk melepas para pemainnya. Budi berharap kekuatan jaringan internasional Erick dapat kembali meyakinkan klub luar untuk mengizinkan Nathan Tjoe A-Oen hingga Rafael Struick untuk kembali berlaga dalam laga hidup-mati melawan Guinea di babak play-off. 

"Itu catatan penting yang tidak bisa diabaikan. Kita semua berharap lobi ketua umum dapat digunakan lagi untuk babak play off Olimpiade Paris agar pemain abroad dapat tetap membela timnas U-23," ucap Budi.

Budi berharap publik dapat bersikap bijak dengan performa Marselino dan kawan-kawan. Budi menyebut penggawa Garuda Muda sejatinya telah melebihi ekspektasi lolos ke semifinal. Namun, lanjut Budi, tuntutan publik dan eforia yang berlebih membuat paradoks dan kontrakdiktif. Budi juga menyakiti peran STY yang bertanggung jawab atas kegagalan mengalahkan Irak. 

"Yang jelas STY tidak berhasil memanfaatkan keberadaan pemain abroad yang ada dengan maksimal sehingga gagal menang lawan Irak," lanjut dia. 

Kendati begitu, Budi mengatakan Indonesia masih memiliki peluang besar untuk lolos ke Olimpiade. Budi berharap STY mampu mengoptimalkan pemain agar bisa tampil lepas dan memenangkan pertandingan melawan Guinea. 

"InsyaAllah timnas U-23 Indonesia akan lolos ke Olimpiade. Guinea hebat tapi masih bisa dikalahkan, jika STY cerdik memanfaatkan kelebihan pemain Indonesia dan memanfaatkan kelemahan tim Guinea," kata Budi.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement