Ahad 05 May 2024 15:40 WIB

China Sudah 16 Kali Juara Uber Cup, Indonesia Paling Sering Finis Sebagai Runner Up

Di babak final Piala Uber tahun ini, China mengalahkan Indonesia 3-0.

Rep: Frederikus Bata/ Red: Andri Saubani
Tim bulu tangkis putri Indonesia membawa bendera Merah Putih saat merayakan kemenangan usai mengalahkan Korea Selatan dalam babak semifinal Piala Uber 2024 di Chengdu Hi Tech Zone Sports Center Gymnasium, Chengdu, China, Sabtu (4/5/2024). Tim bulu tangkis putri Indonesia melaju ke final setelah mengalahkan Korea Selatan dengan skor 3-2 dan akan bertemu dengan China. 
Foto: AP Photo/Ng Han Guan
Tim bulu tangkis putri Indonesia membawa bendera Merah Putih saat merayakan kemenangan usai mengalahkan Korea Selatan dalam babak semifinal Piala Uber 2024 di Chengdu Hi Tech Zone Sports Center Gymnasium, Chengdu, China, Sabtu (4/5/2024). Tim bulu tangkis putri Indonesia melaju ke final setelah mengalahkan Korea Selatan dengan skor 3-2 dan akan bertemu dengan China. 

REPUBLIKA.CO.ID, CHENGDU -- China melanjutkan dominasi di Uber Cup. Para srikandi negeri tirai bambu sudah 16 kali menjuarai turnamen tersebut.

Teranyar, China perkasa saat bertemu Indonesia di final Uber Cup 2024. Mentas di kandang sendiri Chen Yufei dan rekan-rekan unggul 3-0 atas skuad Garuda di Hi Tech Zone Sports Centre , Chengdu, Ahad (5/5/2024) siang WIB. 

Baca Juga

Partai pertama di sektor tunggal putri. Gregoria Mariska Tunjung bertemu Chen Yufei. Gregoria sulit mengimbangi tekanan lawan. Sosok 24 tahun itu takluk dua gim langsung 7-21, 16-21. 

Menuju ke partai kedua. Kali ini di sektor ganda putri. Indonesia menurunkan pasangan  Siti Fadia Ramadhani/Ribka Sugiarto melawan Chen Qingchen/Jia Yifan.

Lagi-lagi awak merah-putih harus mengakui keunggulan tuan rumah. Fadia/Ribka kalah straight set 11-21, 8-21. Negeri Tirai Bambu di atas angin.

Menuju ke partai ketiga. Kembali di sektor tunggal putri. Wonderkid Indonesia, Ester Nurumi Tri Wardoyo jumpa He Bingjoao.

Seperti dia dua aksinya sebelum final, Ester nyaris melanjutkan kegemilangan. Ia unggul 21-10 di gim pertama. Bingjiao bangkit di gim kedua. Tunggal putri nomor enam dunia itu memimpin 21-15.

Menuju ke gim penentuan. Duel ketat terjadi. Pada akhirnya Ester harus takluk 17-21. 

Sebelumnya, China sudah berjaya di 15 edisi. Perinciannya pada 1984, 1986, 1988, 1990, 1992, 1998, 2000, 2002, 2004, 2006, 2008, 2012, 2014, 2016, 2020, 2024.  Tidak mudah bagi  para pesaing untuk membendung putri-putri negeri Tirai Bambu.

Lalu bagaimana dengan Indonesia? Sepanjang sejarah, para srikandi merah-putih baru tiga kali menjuarai Uber Cup. Itu terjadi pada 1975, 1994, 1996.  

Setelah edisi 1996, sulit bagi Indonesia  menjadi kampiun. Jangankan juara, lolos ke final saja terakhir kali pada 2008 lalu. Statistik mencatat, putri-putri merah-putih paling banyak finis di  kursi runner up, yakni delapan kali. 

Unggul satu angka di atas Korea Selatan (7). China  hanya empat kali meraih perak di turnamen ini. Mereka sangat akrab dengan gelar juara.

Piala Uber 2024 memberi pengalaman positif untuk beberapa atlet muda putri dari Indonesia. Ada Ester Nurumi Tri Wardoyo  (19), serta Komang Ayu Cahya Dewi. Ester dan Komang berpotensi menjadi bintang besar di masa  depan.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement