Jumat 10 May 2024 23:01 WIB

IBL Beri Sanksi Ofisial Pertandingan Pacific Vs Hangtuah karena Poin Siluman

Pacific meminta laga dilanjutkan ke overtime.

Pebasket Pacific Caesar Surabaya Jaylyn Maurice Richardson (kedua kiri) melewati hadangan pebasket Amartha Hangtuah Jakarta Diftha Pratama (kiri) dalam pertandingan Indonesia Basket League (IBL) 2024 di GOR Pacific Caesar Surabaya, Jawa Timur, Ahad (5/5/2024). Pacific Caesar Surabaya dikalahkan Amartha Hangtuah Jakarta dengan skor 76-78.
Foto: ANTARA FOTO/Rizal Hanafi
Pebasket Pacific Caesar Surabaya Jaylyn Maurice Richardson (kedua kiri) melewati hadangan pebasket Amartha Hangtuah Jakarta Diftha Pratama (kiri) dalam pertandingan Indonesia Basket League (IBL) 2024 di GOR Pacific Caesar Surabaya, Jawa Timur, Ahad (5/5/2024). Pacific Caesar Surabaya dikalahkan Amartha Hangtuah Jakarta dengan skor 76-78.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Manajemen IBL memberikan sanksi pada ofisial pertandingan yang terdiri dari pengawas, perangkat, dan pemimpin jalannya laga antara Pacific Caesar Surabaya melawan Amartha Hangtuah Jakarta pada 5 Mei lalu di GOR Pacific Surabaya.

IBL menindak tegas seluruh perangkat pertandingan yang bertugas pada laga itu dengan tidak memberikan penugasan kepada mereka sampai batas yang waktu yang tidak ditentukan. Selain itu, sanksi ini juga diteruskan kepada Bidang Perwasitan PP Perbasi untuk menjadi evaluasi dan perbaikan ke depannya.

Baca Juga

Hasil peninjauan ulang yang dilakukan IBL pada tanggal 6 Mei menanggapi surat protes Pacific sesuai dengan ayat 2 Pasal 16 perihal hasil pertandingan, diputuskan bahwa keputusan wasit dalam pertandingan tersebut bersifat mutlak sebagaimana pada bunyi Peraturan Pelaksanaan Pertandingan IBL Bab III Pasal 16 ayat 1.

Yakni "Seluruh keputusan wasit dalam pertandingan bersifat mutlak". Dan ayat 3 yakni "Bahwa keluhan dan/atau keberatan Klub IBL tersebut tidak akan mengubah hasil pertandingan secara keseluruhan". Ini artinya, tak ada laga ulangan seperti permintaan Pacific.

Pada laga Pacific vs Hangtuah yang dimenangkan oleh Hangtuah dengan skor tipis 76-78 tersebut,terdapat kekeliruan yang mengubah hasil akhir pertandingan.

Kronologis kejadian terjadi pada sisa waktu 2 menit 50 detik saat pemain Hangtuah Zoran Talley melakukan tembakan tripoin. Bola terpantul di back board, dan ditangkap oleh pemain Hangtuah Fisyaiful Amir. Saat penguasaan bola Fisyaiful, detik shot clock sudah menunjukkan 00 yang artinya Hangtuah melakukan pelanggaran karena tidak menembakkan bola dalam waktu 24 detik (shot clock violation).

Namun, bola dioper ke pemain Hangtuah lainnya Ronald Delph yang selanjutnya mencetak 2 poin. Lampu LED pada ring menyala. Namun ketiga wasit mengakui tidak dapat memastikan apakah bola tersebut mengenai ring atau tidak, dan tidak juga memutuskan serta tidak memberi sinyal adanya shot clock violation.

Pihak Pacific mengaku melontarkan protes pada saat itu, tapi tidak digubris. Pacific kemudian meminta laga dianggap imbang sehingga IBL harus menggelar overtime untuk pertandingan tersebut. Pihak Pacific mengaku siap, kapan pun "lanjutan" laga itu digelar.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement