Ahad 12 May 2024 23:08 WIB

Ketum PSSI Minta Timnas Putri Tambah Kekuatan dari Pelatih Fisik Jepang

Ini supaya dapat belajar teknologi kebugaran untuk pemain yang terbaru.

Pesepak bola Timnas Indonesia Putri U-17 Rizka Dwi Juniar (kedua kanan) dan Allya Putri (kiri) berebut bola dengan pesepak bola Timnas Korea Utara Putri U-17 Son Jo Ye (kedua kiri) saat pertandingan Grup A Piala Asia Putri U-17 2024 di Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar, Bali, Minggu (12/5/2024).  Timnas putri U-17 kalah lawan  Korea Utara dengan skor 0-9.
Foto: ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo
Pesepak bola Timnas Indonesia Putri U-17 Rizka Dwi Juniar (kedua kanan) dan Allya Putri (kiri) berebut bola dengan pesepak bola Timnas Korea Utara Putri U-17 Son Jo Ye (kedua kiri) saat pertandingan Grup A Piala Asia Putri U-17 2024 di Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar, Bali, Minggu (12/5/2024). Timnas putri U-17 kalah lawan Korea Utara dengan skor 0-9.

REPUBLIKA.CO.ID, GIANYAR -- Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir meminta pelatih tim nasional putri Indonesia Satoru Mochizuki membawa pelatih fisik asal Jepang.

Mantan Presiden Inter Milan tersebut menginginkan pelatih fisik asal Jepang untuk membantu pelatih fisik asal Indonesia supaya dapat belajar teknologi kebugaran untuk pemain yang terbaru.

Baca Juga

"Saya justru meminta pelatih Mochi kalau bisa pelatih fisik bisa kita coba datangkan supaya membantu pelatih fisik di Indonesia supaya belajar dengan teknologi kebugaran yang terbaru," kata Erick Thohir kepada pewarta di Gianyar, Bali, Ahad (12/5/2024).

Erick menguraikan bahwa permintaan tersebut didasarkan dari pengalaman tim nasional putra Indonesia U-23 pada Piala Asia U-23 lalu yang sedikit terlambat melakukan pemulihan saat menghadapi Uzbekistan pada babak semifinal.

"Kalau kita belajar dari gelaran kemarin di AFC Cup U-23 setelah lawan Korea Selatan, pemain-pemain kita bayangkan yang putra udah bagus, itu pun pemulihannya ketika lawan Uzbekistan belum maksimal, makanya permainannya agak tertekan," ujar Erick.

​​​​​​​"Ketika lawan Irak, baru pemulihan, bisa main lagi. Itulah realitas bahwa penanganan fisik daripada tim nasional kita harus terus diperbaiki, nggak bisa seperti ini," tambah Erick.

Indonesia bisa berbicara banyak. Indonesia, kata Erick, memang memulai menata sepak bola putri dari posisi minus. Mulai dari akses, fasilitas, hingga pemain serta kompetisi, sepak bola putri butuh peningkatan masif.

"Karena itu kami mendatangkan pelatih Mochi sekaligus bekerja sama dengan federasi sepak bola Jepang (JFA) untuk menata secara total. Ini adalah misi jangka panjang yang meski kondisi awal kita minus tapi kita harus memulainya dengan bekal keseriusan, konsistensi, dan semangat. Saya yakin ini adalah awal dari kebangkitan sepak bola putri kita," kata Erick.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement