REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Manchester City mengukir rekor mentereng di Liga Primer Inggris. City menjadi tim pertama yang meraih empat gelar juara liga berturut-turut sejak era Liga Primer diluncurkan pada 1992.
Pelatih Man City Pep Guardiola bergabung dengan daftar manajer yang telah memenangkan enam gelar kompetisi papan atas Inggris, yakni Sir Alex Ferguson (13), George Ramsay dan Bob Paisley (keduanya enam). Namun pada era Liga Primer, hanya Sir Alex yang bisa disandingkan dengan Guardiola.
Untuk pencapaiannya tersebut, para eks bintang Liga Primer Inggris ramai-ramai memberikan pujian tulus untuknya. Pujian bahkan dating dari eks pemain klub yang menjadi rival City.
“Pep Guardiola telah merancang gaya sepak bola yang ditiru tidak hanya di negara ini, tapi di seluruh Eropa,” kata mantan bek Manchester United dan Inggris Gary Neville kepada Sky Sports.
Yang terpenting, kata Neville, dia adalah mesin pemenang yang menanamkan hal itu pada setiap orang yang bekerja dengannya.
Mantan bek City Micah Richards mengatakan gelar keempat berturut-turut adalah "konyol dan sulit dipercaya", sementara mantan pemain United Rio Ferdinand memuji kekuatan mental City.
“Sulit untuk menjelaskan betapa sulitnya hal ini – untuk terus melakukan reboot dan menjalankannya kembali,” kata Ferdinand. “Tekanan sehari-hari untuk bangkit dan bekerja setiap hari adalah upaya tanpa henti untuk mencapai kinerja elite.”
Mantan striker Inggris Alan Shearer menambahkan di BBC Match of the Day. "Untuk tetap tampil di level yang mereka lakukan sebagai pemain dan Pep adalah pencapaian yang luar biasa. Mereka memainkan sepak bola yang luar biasa," kata Shearer.
Sudah 15 bulan sejak City dikenai 115 dakwaan di Liga Primer atas dugaan penyimpangan laporan keuangan, meski mereka dengan tegas membantahnya. Awal musim ini, baik Everton dan Nottingham Forest didakwa dan dikurangi poinnya karena melanggar aturan keuntungan dan keberlanjutan. Namun belum ada kabar terbaru kapan kasus City akan disidangkan.
Namun kondisi ini tak mengurangi kekaguman terhadap Guardiola dan pasukannya. Mantan striker Arsenal Ian Wright mengatakan kepada BBC Match of the Day bahwa tidak adil membuat para pemain terbeban akan hal itu.
"Ini tidak adil mengingat warisan yang dibangun para pemain. Dorongan dan tekad yang luar biasa. Semakin cepat mereka dapat menyelesaikan masalah tersebut, semakin baik bagi semua orang," kata Wright, yang mantan timnya Kembali gagal menjadi juara dalam dua musim beruntun karena kalah menjelang inis dari City.