Kamis 23 May 2024 19:08 WIB

Ini Isi Hati Xabi Alonso Setelah Leverkusen Alami Pembantaian di Final Liga Europa

Leverkusen bukan cuma kalah, tapi dihancurkan.

Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Atalanta Vs Bayer Leverkusen.
Foto: AP Photo/Peter Morrison
Atalanta Vs Bayer Leverkusen.

REPUBLIKA.CO.ID, DUBLIN -- Pelatih Bayer Leverkusen Xabi Alonso mengatakan timnya akan melihat ke belakang dengan bangga atas rekor tak terkalahkan mereka di Eropa, namun harus menerima rasa sakit setelah menelan kekalahan pertama mereka dengan skor 0-3 di final Liga Europa melawan Atalanta, Kamis (23/5/2024).

Leverkusen – atau ‘Neverlusen’ ​​begitu mereka dijuluki setelah melenyapkan monopoli gelar Bundesliga Jerman selama 11 tahun yang dipegang Bayern Muenchen – masih bisa memenangi gelar ganda domestik jika menang melawan tim strata kedua Kaiserslautern di final Piala Jerman pada Sabtu.

Baca Juga

Namun kekalahan 0-3 dari Atalanta di Dublin mengakhiri rekor 51 pertandingan tak terkalahkan dan membuat Leverkusen semakin dekat dengan musim yang bisa saja menjadi musim tak terkalahkan di semua kompetisi.

"Normalnya adalah jangan sampai kalah di game ke-52. Biasanya hal itu terjadi jauh di awal musim. Apa yang telah kami capai sungguh luar biasa dan kami harus benar-benar bangga, mungkin suatu saat nanti, tetapi yang pasti hari ini itu menyakitkan," kata Alonso pada konferensi pers pasca pertandingan, dikutip dari Independent, Kamis (23/5/2024).

"Kami akan belajar, saya akan belajar karena kekalahan di final ini, Anda tidak boleh melupakannya," ujarnya menambahkan. 

Cemoohan 'Neverkusen' mungkin akan bertahan karena kegagalan mereka memenangkan gelar besar selama beberapa dekade. Leverkusen hanya memenangkan dua trofi besar dalam 119 tahun sejarah mereka sebelum musim ini. Final itu seharusnya bisa memberikan gelar Eropa kedua setelah kesuksesan Piala UEFA 1988.

"Ini akan menjadi ujian bagaimana kami menghadapinya karena kami memiliki hal besar lainnya pada Sabtu (melawan Kaiserslautern di final Piala Jerman)," kata mantan gelandang Liverpool, Real Madrid dan Bayern Muenchen itu.

"Ini akan menjadi tantangan bagi kami bagaimana kami bangkit dari kekalahan hari ini dan bagaimana kami mengatasi rasa sakit. Mari kita mencoba dan memberikan pengaruh besar pada pola pikir kita untuk Sabtu," ujarnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement