Kamis 27 Jan 2022 17:20 WIB

Penjualan Jersey Juventus Melejit, Masuk Lima Besar di Eropa

Nyonya Tua mengalahkan tim sekelas Barcelona dan Chelsea.

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Pemain Juventus Weston McKennie (kanan) bergembira setelah mencetak gol 2-0 pada pertandingan sepak bola Serie A Italia Juventus FC vs Udinese Calcio di Stadion Allianz di Turin, Italia, beberapa waktu lalu.
Foto: EPA-EFE/ALESSANDRO DI MARCO
Pemain Juventus Weston McKennie (kanan) bergembira setelah mencetak gol 2-0 pada pertandingan sepak bola Serie A Italia Juventus FC vs Udinese Calcio di Stadion Allianz di Turin, Italia, beberapa waktu lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, TURIN -- Juventus menjadi satu-satunya klub Serie A yang masuk 10 besar dalam hal penjualan jersi terbanyak di Eropa pada tahun 2021. Bianconeri mengalahkan Barcelona, Chelsea, Paris Saint-Germain (PSG) dan Manchester City.

Euromerica Sport Marketing, dilansir dari football Italia, Kamis (27/1/2022) menghitung jumlah kaos yang terjuan beberapa klub top Eropa yang sudah disertifikasi FIFA. Mereka menemukan juara Bundesliga Bayern Muenchen menjual 3,2 juta kaos tahun lalu di Eropa sekaligus terbanyak dari klub lain.

Baca Juga

Raksasa La Liga Real Madrid menempati urutan kedua dengan penjualan 3 juta kaos diikuti Liverpool dengan 2,4 juta kaos dan Manchester United 1,95 juta kaos. Juventus berada di posisi kelima setelah berhasil menjual 1,42 juta kaos tahun lalu.

Nyonya Tua mengalahkan tim sekelas Barcelona yang ada di urutan keenam karena hanya menjual 1,34 juta kaos. Juara Liga Champions Chelsea menjual 1,31 kaos disusul Borussia Dortmund 1,18 juta kaos. Kehadiran Lionel Messi di PSG pun turun mendorong jumlah penjualan kaos klub tersebut.

Kendati demikian, angka penjualan kaos mereka masih cukup rendah yakni 1,18 juta kaos. Kemudian Manchester City menjual 1,087 juta kaos. Pembatasan jumlah penonton yang hadir di stadion selama pandemi Covid-19 membuat penjualan kaos menjadi salah satu aliran pendapatan penting bagi klub-klub Eropa.

Pandemi Covid-19 benar-benar memukul keuangan klub besar Eropa. Di saat mereka harus mengeluarkan uang besar untuk gaji pemain pemasukan mereka justru anjlok secara drastis. Karena itu, banyak klub yang mengalami krisis keuangan dan harus melakukan langkah-langkah penyelamatan salah satunya pengurangan gaji.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement