Jumat 20 Jan 2023 18:36 WIB

Pernyataan Guardiola Ini Justru Dianggap Jadi Motivasi Tambahan buat Arsenal

Guardiola melihat pasukannya mulai kehilangan ambisi.

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Pep Guardiola memberi intruksi pada pertandingan sepak bola Liga Premier Inggris antara Manchester City dan Tottenham Hotspur di Manchester, Inggris,   Jumat, (20/1/2023) dini hari.
Foto: EPA-EFE/Andrew Yates
Pep Guardiola memberi intruksi pada pertandingan sepak bola Liga Premier Inggris antara Manchester City dan Tottenham Hotspur di Manchester, Inggris, Jumat, (20/1/2023) dini hari.

REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Manchester City sukses memangkas jarak poin dengan Arsenal, yang tengah memimpin klasemen sementara Liga Primer Inggris. Kemenangan, 4-2, atas Tottenham Hotspur, Jumat (20/1/2023) dini hari WIB, membawa The Citizens hanya terpaut lima poin dengan The Gunners. 

Arsenal masih mengantongi satu laga tunda dibanding The Citizens, yang telah tampil di 19 partai Liga Primer Inggris. Kendati begitu, keberhasilan City memangkas jarak poin dengan The Gunners membuat persaingan perebutan gelar juara Liga Primer Inggris musim ini masih terbuka.

Baca Juga

Namun, sederet pernyataan Pelatih City, Pep Guardiola, pasca laga kontra Tottenham Hotspur justru dianggap menjadi blunder tersendiri dalam persaingan The Citizens dengan The Gunners. ''Dalam konferensi pers pasca pertandingan, Guardiola malah membeberkan kelemahan dan rasa frustai, yang bisa memberikan Arsenal movitasi tambahan dalam persaingan perebutan gelar juara Liga Primer Inggris,'' tulis laporan Express, Jumat (20/1/2023).

Setidaknya ada empat aspek yang disoroti Express dalam pernyataan pelatih asal Spanyol itu usai timnya berhasil memetik kemenangan di Stadion Etihad tersebut. Mulai dari ekpresi kekecewaan Guardiola terhadap semangat juang anak-anak asuhnya, keraguan untuk bisa bersaing dengan Arsenal di atas lapangan, keberuntungan bisa meraih kemenangan atas Spurs, hingga kekecewaan atas dukungan fans City.

Pada aspek pertama, Guardiola menilai, anak-anak asuhnya sudah mulai kehilangan ambisi dan semangat untuk bisa meraih trofi Liga Primer Inggris. Berbeda dari Arsenal, yang telah puasa gelar juara Liga Primer Inggris sejak 2004, City mampu empat kali menjadi kampiun Liga Primer Inggris dalam lima musim terakhir.

''Mampu meraih empat trofi Liga Primer Inggris dari lima musim terakhir mungkin menjadi masalah baut kami. Sementara Arsenal tidak pernah merasakan raihan gelar juara dalam dua dekade terakhir. Setiap perebutan bola, mereka selalu menunjukan ambisi dan semangat. Kami tidak memilikinya,'' ujar Guardiola.

Mantan pelatih Bayern Muenchen itu juga tidak yakin dengan kemampuan anak-anak asuhnya membungkam Arsenal, apabila tetap menunjukan performa dalam tiga laga terakhir. Meski akhirnya bisa menutup laga dengan kemenangan, 4-2, City sempat tertinggal dua gol terlebih dahulu dari Spurs.

The Citizens menatap laga kontra Spurs ini dengan kekalahan di dua laga sebelumnya, yaitu saat dibekap Southampton, 0-2, di Piala Liga Inggris dan dibekap Manchester United, 1-2, di Derby Manchester. Guardiola sepertinya masih belum melihat perkembangan signifikan performa anak-anak asuhnya.

''Jika kami bermain seperti ini, maka Arsenal akan menghancurkan kami. Arsenal akan mengalahkan kami. Kami belum bisa menunjukan kemampuan seperti pada musim sebelumnya. Saya senang, kami bisa mengalahkan Spurs, tapi jika kami tidak bisa berubah, maka kami tidak akan meraih gelar juara apapun,'' tutur pelatih berusia 52 tahun tersebut.

Guardiola juga menilai, keberhasilan berbalik unggul dan meraih kemenangan atas Spurs merupakan sebuah keberuntungan belaka. ''Hari ini, kami cukup beruntun. Apakah kondisi ini akan terjadi di setiap laga? Tidak akan. Apakah Anda berpikir kami bisa memangkas jarak poin dengan Arsenal apabila tampil sperti ini? Tidak,'' kata Guardiola.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement