JAKARTA--Kongres Sepak Bola Nasional (KSN) akhirnya memunculkan tujuh rekomendasi bagi pemerintah, KONI, dan PSSI. Rekomendasi ini dibuat oleh tim perumus yang terdiri dari Agum Gumelar, Sumohadi Marsis, Eddi Elison, Subardi, Yesayas Oktavianus, Djoko Pramono, Hendardji Soepnadji, Tunas Dwidarto, Mafirion, M Nigara, Raja Pane, Marhot Harahap, M Bakir, dan Lilianto Apriadi.
Hasil ini diwarnai oleh keputusan Ketua Panitia KSN Agum Gumelar yang menganulir butir rekomendasi tentang pembentukan tim independen Dewan Sepak Nasional untuk mengawasi PSSI. Agum membuat keputusan mengejutkan ini setelah mendapatkan protes dari Nurdin dan para pegurus PSSI. Mereka bergantian berteriak-teriak meminta penghapusan butir rekomendasi isi.
Butir tentang rumusan ini dianggap tidak sejalan dengan hasil yang sudah dibicarakan dalam sidang-sidang komisi. Padahal dalam pengantarnya, Agum menyebutkan bahwa hasil rekomendasi dibuat atas gabungan beberapa hal. Pertama adalah pemaparan makalah dari Nurdin, Ketua Umum KONI Rita Subowo, dan Ketua Umum PWI Pusat Margiono.
Berikutnya adalah hasil rekomendasi rapat Komisi A, B dan C. Selanjutnya pendapat dan saran yang berkembang dalam sidang pleno, serta suasana batin yang muncul dan berkembang selama berlangsungnya KSN. Semuanya menjadi bahan pertimbangan tim perumus.
Agum mengaku mengambil keputusan ini untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
"Tapi tadi saya kecewa karena dua wakil PSSI, Mafirion dan Subardi, ikut merumuskan hasil rekomendasi. Tapi sudahlah, sekarang tidak lagi karena semuanya sudah diterima oleh seluruh pihak dengan baik," ucap Agum.
Nurdin mengaku bangga dengan hasil KSN. Ia memuji kesolidan organisasi yang dipimpinnya dalam menyikapi dinamika yang berkembang di KSN.
Nurdin juga menyinggung pembicaraannya dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat menyaksikan laga sepak bola Arema Indonesia versus Persitara Jakarta Utara sehari sebelumnya. Menurut Nurdin, Presiden SBY meminta dirinya untuk membangkitkan kembali gairah sepak bola seperti saat Piala Asia 2007.
Berbagai tanggapan muncul terkait hasil rekomendasi ini. Pakar komunikasi Effendi Ghazali menyebutan KSN tidak menghasilkan sesuatu karena menilai peserta berada dalam tekanan.
Sedangkan pembina sepak bola usia dini Bob Hippy menyatakan PSSI menyembunyikan sesuatu karena menolak pembentukan DSN.
Berikut rekomendasi KSN:
1. PSSI perlu segera melakukan reformasi dan restrukturisasi atas dasar usul, saran, dan kritik serta harapan masyarakat dan mengambil langkah-langkah konkret sesuai aturan yang berlaku untuk mencapai prestasi yang diharapkan masyarakat
2. perlu adanya pembangunan dan peningkatan infrastruktur olahraga khususnya sepak bola
3. PSSI perlu meningkatkan komunikasi, koordinasi, dan sinkronisasi dengan seluruh stakeholder terutama KONI dan pemerintah
4. Dilakukan pembinaan sejak usia dini melalui penanganan secara khusus melalui pendekatan IPTEK, dengan melibaatkan tim yang terdiri dari dokter, psikolog, pemandu bakat dan pakar olahraga dan perlu segera disusun kurikulum stadar nasional untuk penyelenggaraan Sekolah Sepak Bola (SSB), Pusat Pendidikan Latihan Pelajar (PPLP), dan Pusat Pendidikan Latihan Mahasiswa (PPLM) sepak bola.
5. Metode pembinaan atlet pelajar/muda agar juga memperhatikan pendidikan formalnya
6. Pemerintah menyediakan anggaran dari APBN dan APBD untuk mndukung dan menunjang target dan encapaian sasaran untuk menuju prestasi (karena dana APBD masih diperlukan untuk stimulan)
7. Perlu segera disusun dan dilaksanakan program pembinaan prestasi yang fokus kepada pembentukan tim nasional untuk menjadi juara SEA Games 2011.