KEDIRI--Polisi menolak kedatangan suporter Persebaya, bonekmania, ke Kota Kediri ketika tim mereka berhadapan dengan tuan rumah Persik pada pertandingan kompetisi Liga Super Indonesia, 29 April mendatang.
"Kami tidak mengizinkan mereka yang menggunakan seragam bonek berkunjung ke Kediri. Keputusan tersebut tidak dapat diganggu gugat," kata Kepala Polresta Kediri, Jawa Timur, AKBP Rastra Gunawan, Jumat (9/4).
Menurut Rastra, keputusan itu dibuat sebagai upaya menyegah kemungkinan kerusuhan. Selain lokasi Surabaya dan Kediri yang berdekatan, kedatangan bonekmania juga diperkirakan bisa membuat pertandingan tidak berjalan dengan lancar.
Polisi akan membuat brikade di zona ring tiga di luar stadion untuk mencegah masuknya bonekmania. Polresta Kediri bahkan berencana melipatgandakan tenaga pengamanan dari semula hanya 600 menjadi 1.000 personel.
Sementara itu, ketua panitia pelaksana pertandingan Persik Kediri, Bambang Sumarjono, mengaku tidak akan memberi kuota tiket kepada para suporter Persebaya. Panitia juga tidak akan menyediakan layar televisi yang memungkinkan para suporter bisa menyaksikan pertandingan dari luar stadion. "Kami tidak akan memberi kuota tiket kepada suporter Persebaya. Jika mereka membeli langsung di penjualan tiket, itu sudah bukan urusan kami, yang penting mereka tidak menggunakan atribut bonekmania," ucapnya menegaskan.
Menyambut pertandingan antara Persik Kediri dengan Persebaya, panitia pertandingan akan berkoordinasi dengan kepolisian maupuan persikmania (suporter Persik Kediri). Diharapkan dari keduanya mempersiapkan teknis dan tenaga, supaya pertandingan berjalan lancar.
Ketua Forum Komunikasi Suporter Persik Kediri (FKSP) Hendri Ego juga mengaku akan berkoordinasi dengan forum suporter dari Persebaya. Pihaknya juga akan minta supaya forum tersebut mampu mengendalikan para bonekmania untuk tidak membuat kerusuhan.