REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--PSSI mengimbau kepada seluruh peserta kompetisi di Indonesia, terutama Liga Super Indonesia (LSI), agar memaksimalkan pemain U-23 saat melakukan pertandingan resmi.
Ketua Umum PSSI, Nurdin Halid, mengatakan bahwa pemaksimalan pemain U-23 merupakan salah satu bentuk pembinaan dan regenerasi pemain, agar tidak terjadi ketimpangan seperti saat ini.
"Selama ini pemain U-23 belum dimaksimalkan oleh klub. Jelas kondisi itu cukup memprihatinkan. Padahal mereka nantinya akan mengganti yang senior," ujar Nurdin, Rabu (26/5).
Menurut Nurdin, agar pemain muda bisa bersaing dengan senior, pihaknya akan mengeluarkan kebijakan yang diharapkan mampu menjembatani pemanfaatkan pemain-pemain muda.
Selama ini, kata Nurdin, klub-klub ISL masih jarang yang memanfaatkan pemain U-23. Sehingga membuat perkembangan calon pemain yang akan memperkuat timnas di beberapa pertandingan internasional minim jam terbang.
"Kami akan mengkaji kebijakan pemanfaatan pemain U-23 pada sebuah klub. Yang jelas, kebijakan ini saya lakukan demi perkembangan sepak bola Indonesia," jelasnya.
Nurdin menambahkan, sebuah klub nantinya minimal harus memainkan tiga pemain muda dalam setiap pertandingan. Dengan demikian peluang pemain muda untuk mengembangkan kemampuannya lebih terbuka.
Pemain muda U-23 yang memperkuat klub merupakan tulang punggung dari timnas U-23. Timnas ini diproyeksikan untuk beberapa pertandingan internasional yang telah terjadwal.
Dalam waktu dekat, timnas U-23 yang saat ini ditangani pelatih asal Austria, Alfred Riedl, akan mempersiapkan diri untuk menghadapi SEA Games 2011. Untuk mengejar target medali emas maka akan dilakukan traning camp (TC) panjang.