Sabtu 07 Aug 2010 02:44 WIB

Laga Persik vs Persebaya Dipindah ke Palembang

Rep: Israr/ Red: Endro Yuwanto

Persik Kediri

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Liga Indonesia membuat keputusan mengejutkan dengan memindahkan pertandingan Persik Kediri versus Persebaya Surabaya ke Palembang, Ahad (8/8). Pertandingan ini sebelumnya dijadwalkan berlangsung Kamis (5/8) di Stadion Brawijaya Kediri. Namun pertandingan batal dilaksanakan dengan dua versi berbeda.

Kubu Persebaya menyatakan panitia pelaksana (panpel) pertandingan tidak mendapatkan izin dari pihak kepolisian. Sedangkan Berita Acara Technical Meeting yang dibuat pengawas pertandingan, M Saugi, menyebutkan kubu Persebaya menolak bertanding padahal sudah mendapatkan jaminan keamanan dari pihak kepolisian. Saugi memutuskan membatalkan pertandingan dan menyerahkan keputusan kepada Liga.

"Liga memutuskan mmengambil alih pertandingan dan menggelarnya di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang. Segala hal terkait biaya yang dikeluarkan kedua tim dalam pertandingan ini akan kita selesaikan," kata Joko Driyono, CEO Liga saat dihubungi wartawan, Jumat (6/8)

Joko berdalih jika izin keamanan bukan merupakan bagian dari kelengkapan administrasi pertandingan. Klub, katanya, bisa menggelar pertandingan namun dengan risiko berurusan dengan pihak kepolisian. Padahal sebelumnya Joko kerap mengatakan jika izin kepolisian harus sudah dikantongi panpel klub tuan rumah 14 hingga 7 hari sebelum laga digelar.

Manajer Persebaya, I Gede Widiade, mengaku belum mendapatkan surat pemberitahuan resmi. Ia mengatakan akan menggelar pertemuan dengan pengurus Persebaya lain untuk mengambil keputusan. "Sebagai anak yang baik, kami akan berusaha mengikuti perintah ayah kami (Liga) walaupun ayahnya seperti itu. Besok (Sabtu 7/8) semua akan kita putuskan," kata Gede saat dihubungi Republika.

Secara tersirat, Gede memberi indikasi bahwa Persebaya kemungkinan tidak akan berangkat. Menurut dia, seharusnya Persebaya sudah berhak mendapatkan kemenangan WO 3-0 karena untuk kedua kalinya Persik gagal menyelenggarakan pertandingan karena tidak mendapatkan izin keamanan.

Pemain, kata Gede, sudah berangkat ke Kediri tapi ditahan di Jombang oleh pihak kepolisian karena takut terjadi kerusuhan. ''Sudah jelas Persik tidak mampu menyelenggarakan pertandingan tapi Liga tetap memaksakan dengan menunda laga. Harusnya orang Liga yang pintar-pintar itu mengikuti aturan yang telah mereka buat sebelumnya untuk kasus seperti ini," ucap Gede kesal.