REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Badan Tim Nasional (BTN) benar-benar serius mendatangkan lawan uji coba berkualitas bagi timnas Indonesia proyeksi Piala AFF (ASEAN) 2010. BTN terus berkorespondensi dengan asosiasi sepak bola Brasil dan Argentina, dua tim kuat asal Amerika Latin, untuk mencapai kesepakatan agar kedua tim bisa bermain di Jakarta.
Untuk laga kontra Brasil, BTN mengubah waktu. Tim Samba yang sebelumnya berencana datang pada 7 September, dimundurkan menjadi 9 Oktober 2010. Brasil diperkirakan akan berada di Jakarta sehari jelang kick off. Agenda uji coba timnas kontra Argentina juga mundur sehari, dari 12 Oktober menjadi 13 Oktober.
Ketua BTN, Iman Arif, mengklaim jika pada dasarnya pihak Brasil sudah setuju untuk memundurkan waktu kedatangan. Begitu pula dengan Argentina.
"Kami akan ambil dua-duanya. Timnas membutuhkan pengalaman dari tim-tim besar. Rencananya untuk lawan dari Amerika Latin ini memang kami padatkan di Oktober," kata Iman kepada wartawan, Kamis (19/8).
Tim Merah Putih juga berpeluang menjajal kekuatan timnas Pantai Gading. Syaratnya, jika timnas gagal berujicoba dengan coba dengan Argentina. Kepastian soal ini akan didapat paling lama lima hari menjelang kick off.
Uji coba melawan Argentina kemungkinan besar batal akibat masalah internal di tubuh Tim Tango tersebut. Menurut Iman, Argentina tengah membereskan status pelatih timnas mereka. Itu sebabnya ia menyiapkan Pantai Gading sebagai cadangan.
"Pantai Gading sudah memberikan konfirmasi kesediaan. Komposisi pemainnya rata-rata yang bermain di Piala Dunia. Nanti, akan dibicarakan lebih lanjut dengan mereka. Pada dasarnya, mereka cukup fleksibel," ucap Iman.
Untuk mewujudkan laga prestisius ini, BTN harus menyiapkan dana besar. Menurut Iman, Brasil dan Argentina masing-masing meminta uang tampil sebesar 1,5 juta dolar AS (sekitar Rp 13,6 miliar). Sedangkan Pantai Gading meminta uang sebesar 500 ribu (sekitar Rp 4,5 miliar) hingga 750 ribu dolar (sekitar Rp 6,8 miliar). Ini belum termasuk akomodasi yang diperkirakan mencapai 900 ribu dolar AS (sekitar Rp 8,14 miliar).
Ini membuat BTN berupaya menggandeng promotor. Uang tampil rencananya akan menjadi tanggungan promotor. BTN hanya menanggung biaya transportasi dan akomodasi selama di Jakarta. "Nanti kan ada pemasukan dari tiket, potensi sponsor lain, atau hak siar televisi. Yang penting, timnas dapat lawan bagus," kata Iman.
Pada bulan November, BTN sudah menyiapkan tiga uji coba. Merah Putih akan menghadapi Cina, Uruguay, dan Selandia Baru. Uji coba dengan Jepang dan Australia kemungkinan urung terwujud. Timnas Jepang sulit mencari waktu kosong karena jadwal uji coba internasional yang padat. Begitu pula dengan Australia.
Uji coba dengan timnas Korea Selatan masih mungkin digelar. Syaratnya, timnas harus menyesuaikan waktu dengan agenda Korsel.