Sabtu 21 Aug 2010 02:59 WIB

Digagas, SEA Games dan PON Khusus Remaja

Rep: Israr/Ratna Puspita/ Red: Endro Yuwanto
SEA Games khusus remaja sedang dijajaki/ilustrasi.
SEA Games khusus remaja sedang dijajaki/ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Minimnya prestasi atlet-atlet Asia Tenggara pada ajang Olimpiade Remaja 2010 di Singapura, memunculkan gagasan untuk membentuk even serupa di tingkat regional dan lokal. Even semacam Sout East Asia (SEA) Games dan Pekan Olahraga Nasional (PON) Remaja diharapkan akan dapat digelar sebelum 2013.

Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), Rita Subowo, mengatakan, gagasan tersebut dilontarkan pada sebuah pertemuan yang digagas Wakil Perdana Menteri yang juga Ketua KONI Singapura, Teo Chee Hean.

"Kami menyadari betapa sulitnya negara ASEAN mendapatkan medali di Olimpiade Remaja. Karena itu, kami akan usulkan adanya youth SEA Games," kata Rita, Jumat (20/8).

Sebagai kelanjutan ide membentuk SEA Games Remaja ini, lanjut Rita, di dalam negeri juga akan dibentuk PON Remaja. "Kami sudah mengimbau pengda-pengda untuk membentuk PON Remaja," ujar dia. Dua even tersebut untuk memacu perkembangan bibit-bibt olahraga remaja.

Rita menyadari dua konsep tersebut harus dimatangkan sebelum dilaksanakan. Namun, dia berharap dua even untuk atlet berusia 14 sampai 16 tahun tersebut dapat terselengggara sebelum Asian Games Remaja diselenggarakan di Incheon, Korea Selatan, pada 2013 mendatang.

SEA Games Remaja ini diharapkan sudah dapat terselenggara minimal satu tahun sebelum penyelenggaraan Asian Games Remaja di Incheon, Korea Selatan, pada 2013. Rita mengatakan, Thailand sudah bersedia menjadi tuan rumah even junior tingkat Asia Tenggara tersebut.

Demikian pula PON Remaja yang diharapkan sudah terselenggara sebelum 2013. "Nantinya hasil di PON Remaja ini akan diikutsertakan ke Asian Games Remaja," terang Rita.

Selain even untuk remaja, Rita juga menekankan pentingnya Indonesia memiliki sekolah olah raga yang modern. "Sudah saatnya kita memiliki Ragunan modern. Seperti Singapura memiliki sports school, sekolah dengan academic system yang tinggi dan juga punya sepuluh cabang olah raga yang mendapat perhatian khusus," kata dia.

Sementara itu, atlet Indonesia masih sulit bersaing di Olimpiade Renang. Perenang, Arnoscy Pratama Siahaan, gagal di nomor gaya kupu-kupu 200 meter putra. Arnoscy hanya mampu menempati urutan ketujuh dengan catatan waktu 2:09,46 detik.

Hasil ini melengkapi kegagalan Indonesia sebelumnya di nomor renang melalui Patrisia Yosita Hapsati di nomor 100 meter gaya bebas putri dan Fibriati Marita di nomor 400 meter gaya ganti perorangan putri.

Indonesia juga masih kesulitan bersaing di cabang-cabang lain, seperti Taekwondo, bulutangkis, panahan, dan balap sepeda. Hingga satu pekan penyelenggaraan olimpiade, Indonesia hanya memperoleh satu medali perunggu melalui cabang angkat besi atas nama Dewi Safitri yang turun di nomor 53 kilogram putri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement