REPUBLIKA.CO.ID, MEXICO CITY--Bomber baru Arsenal, Carlos Vela, dijatuhi hukuman larangan bertanding selama enam bulan dan denda senilai kira-kira Rp 35 juta oleh Federasi Sepak Bola Meksiko. Vela divonis melanggar peraturan tim.
Gelandang Meksiko Efrain Juarez juga mendapat hukuman serupa. Keduanya didakwa mengadakan pesta liar setelah Meksiko mengalahkan Kolombia 1-0 dalam laga persahabatan awal bulan ini. Pesta tersebut melibatkan 15 pekerja seks komersil (PSK), termasuk seorang waria.
The Scottish Sun, Jumat (24/9) mewartakan, sebelas bintang Meksiko lain termasuk Giovani dos Santos, Carlos Salcido, dan Pablo Barrera mendapat hukuman denda.
Para petinggi Federasi Sepak Bola Meksiko yang marah mengadakan penyelidikan setelah skandal itu berkembang. Ini lantaran para pemain Meksiko menolak membayar teman kencan mereka.
Legenda sepak bola Meksiko yang sekarang berprofesi sebagai komentator di televisi nasional, Carlos Albert, mengatakan, para pemain itu bodoh dan kurang ajar.
"Para pemain menghina dan sudah membuktikan mereka kurang ajar, pembohong yang tak tahu malu dan juga bodoh," tuding Albert. "Manusia tahu apa yang baik dan bodoh. Makhluk hidup yang tak tahu adalah binatang. Semua kisah menyedihkan ini memalukan. Ada beberapa pemain di Meksiko yang menganggap membela negara mereka suatu kehormatan dan yang mencintai negara mereka. Jelas, mereka yang dapat hukuman tidak seperti itu.''
Albert juga mengatakan hukuman itu lemah. Skandal itu terungkap setelah beberapa foto muncul di media massa Meksiko. Dalam foto itu terlihat beberapa teman kencan meninggalkan pesta yang ada di ballroom Hotel Camino Real di Monterrey, 8 September lalu. Foto lain diduga memperlihatkan seorang waria berambut pirang bersama Vela.
Direktur Federasi Sepak Bola Meksico, Nestor de la Torre mengungkapkan pendapatnya mengenai Vela dan Juarez dalam konferensi pers yang diadakan Selasa (21/9). "Mereka masih muda, tetapi itu tidak membebaskan mereka dari tanggung jawab," kata De la Torre. Ia menambahkan, uang yang terkumpul dari denda pemain kemungkinan untuk amal.
Legenda Meksiko lain, Cuauhtemoc Blanco menyebut hukuman itu suatu 'lelucon'.
"Para pemain ini sudah dihukum karena federasi di bawah tekanan untuk melakukan sesuatu. Mereka harus bertindak. Saya hampir tertawa saat mendengar anak-anak diberi dihukum larangan bertanding selama enam bulan. Saya kira itu suatu lelucon," jelasnya.