REPUBLIKA.CO.ID,LONDON--Penjualan Liverpool seharga 300 juta poundsterling ke New England Sports Ventures di ambang kegagalan bila klub yang berdiri sejak 1892 dinyatakan bangkrut dan harus mendapat sanksi sembilan poin dari Liga Primer.
Setelah mengawali musim terburuk dalam 50 tahun terakhir, Liverpool berada di zona degradasi. Lebih buruknya, the Reds terancam menerima sanksi potongan sembilan poin dari Otoritas Liga Prmier bila dinyatakan bangkrut sebelum kesepakatan dengan NESV selesai.
"Sebuah hukuman membuat kondisi Liverpool semakin buruk dan akan menyebabkan NESV meninggalkan perjanjian," menurut sumber Associated Press yang dekat dengan pembahasan tersebut.
Daily Mail menulis NESV tetap berkomitmen untuk membeli klub dalam posisi mereka saat ini, namun pemilik Boston Red Sox, tim baseball Amerika Serikat, itu tidak siap mengambil resiko tambahan, seperti dinyatakan bangkrut dan mendapat sanksi pengurangan poin.
Sebelumnya, NESV percaya bila Chairman Liverpool, Martin Broughton, memiliki kewenangan untuk menjual klub kepada mereka dan tidak akan terjadi pertarungan hukum yang berlarut-larut. Namun, tindakan pemilik klub, Tom Hicks dan George Gillet, yang menentang penjualan tersebut dan memperkarakannya terancam mengubah kesepakatan tersebut. Pengadilan Tinggi London dijadwalkan akan menggelar sidang atas kasus tersebut pekan ini.
Bila kasus tersebut dimenangkan Hicks dan Gillet, maka The Royal Bank of Scotland, perusahaan penjamin Liverpool yang sudah menyetujui pengakuisisian klub oleh NESV, berencana memperkarakan masalah pailit utang ke pengadilan administrasi. Jika hal tersebut terjadi, Liverpool dapat dinyatakan bangkrut.
Meski demikian, Chief Executive Liverpool, Christian Purslow, merasa yakin penjualan klub kepada NESV akan tetap berjalan dan utang klub sebesar 237 juta poundtserling kepada The Royal Bank of Scotland (RBS) yang jatuh tempo pada Jumat (15/10) akan segera lunas.
Purslow mengatakan, anggota dewan Liverpool sudah menyelesaikan pembahasan dengan perusahaan invetasi asal Amerika Serikat tersebut dan utang kepada RBS akan dibayar bila penjualan tercipta pekan depan.
"Prioritas utama kami adalah menghapus utang yang telah memperburuk situasi di klub ini sejak Februari 2007. Sangat salah bila ada yang menyatakan kami seharusnya mendapatkan uang yang banyak dari tiket dan iklan untuk membayar bunga dan pinjamannya," kata Purslow.
"Sebuah penawar yang telah bersedia membayar tunai untuk menyingkirkan utang jangka panjang tersebut. Kami telah melakukan pekerjaan rumah kami dan NESV akan membeli klub ini dan menghapus utang kami yang akan mengubah posisi keungan kami dalam waktu semalam."
Purslow juga menjamin posisi Roy Hodgson sebagai pelatih The Reds.
Posisi Hodgson sempat dipertanyakan setelah ejumlah hasil tak memuaskan yang pada tujuh pertandingan di awal musim. Rumor mengenai masa depan Hodgson kian mengencang menyusul rencana datangnya pemilik baru ke Anfield.