Rabu 27 Oct 2010 04:52 WIB

Kudentsov Tersesat, Fatahillah Juara

Rep: Ratna Puspita / Red: Endro Yuwanto

REPUBLIKA.CO.ID, PEKALONGAN--Sprinter Pengprov ISSI Yogyakarta, Fatahillah Abdullah, memenangi balapan etape ketiga Cirebon-Pekalongan Speedy Tour d'Indonesia yang sempat terhenti karena adanya pebalap yang tersesat, Selasa (26/10). Podium kedua dan ketiga juga diraih pebalap Indonesia.

Fatahillah menyentuh garis finish setelah mencatat waktu tercepat 3:07:23 pada etape yang menempuh jarak 136,4 kilometer. Disusul, Projo Waseso dari Kutai Kartanegara Cycling Team, dan Rachmadani dari Bintang Kranggan Cycling Club.

"Target saya memang di stage ini. Saya selalu mengikuti kalau ada pebalap yang melepaskan diri dari rombongan," kata Fatahillah. "Selain itu, saya juga terbantu dengan Projo ketika pebalap Malaysia sempat melepaskan diri dan tidak ada kejar," kata dia.

Pada balapan tersebut, Fatahillah mengakui, bila dirinya diuntungkan dengan insiden tersasarnya pebalap ketika akan memasuki perbatasan Brebes-Tegal. Pada rombongan tersebut terdapat Sergey Kudentsov, sprinter andalan Polygon Sweet Nice yang juga pemegang jaket kuning di etape sebelumnya. "Kalau ada Sergey di depan pasti lebih sulit persaingan. Karena dia juga bagus untuk sprint," kata Fatahillah.

Lintasan Cirebon-Pekalongan, khususnya Tegal, memang menjadi tantangan para pebalap. Mulai dari cuaca panas, lalu lintas yang ramai, hingga kondisi jalan yang berlubang dan tengah dilakukan perbaikan.

Kondisi lintasan tersebut pun mengganggu jalannya balapan. Para pebalap yang berada di grup terdepan memang masih melaju dengan kencang, namun rombongan pebalap yang berada di belakang tersasar.

Rombongan pebalap kedua tersebut tersasar ketika jalan melalui simpang tiga di kilometer 58. Para pebalap seharusnya mengambil arah ke Pekalongan justru berbelok ke kanan atau arah Purwokerto.

Ketika mencapai Jalan Adiwerna, Tegal, pengawas lomba yang mendampingi para pebalap yang tersasar tersebut pun menyadari bila mereka justru berada di luar arena lomba.

Chief Commissaire, Jose Adolfo Cruz, pun memutuskan lomba dihentikan sementara hingga dilakukan netralisasi pada posisi pebalap grup terdepan di kilometer 91.

Berselang satu jam, start ulang balapan dilakukan di Warurejo atau perbatasan Tegal-Pemalang dengan interval grup terdepan dengan grup yang sempat tersasar 2:26 detik.

Para pebalap pun langsung melakukan sprint di 35 kilometer tersisa. Sementara Kudentsov harus puas finish di urutan 85 dan kehilangan jaket kuningnya.

"Saya tidak masalah kehilangan jaket kuning. Buat saya yang terpenting, tim saya masih bisa memimpin," kata Kudentsov.

Polygon memang masih memimpin klasemen sementara dengan keunggulan 2:50 dari CCN-Colossi asal Belanda. Selain itu, tim asal Surabaya tersebut tetap menempatkan pebalapnya, Hari Fitrianto, sebagai pemimpin klasemen umum dan Indonesia.

Hari pun berhak atas jaket kuning dan merah putih sekaligus. Sementara jaket hijau tetap dikenakan Budi Santoso dari Unted Bike Kencana Team.

Kejadian Biasa

Menurut Cruz, kejadian salah arah tersebut memang tidak diharapkan, namun bukanlah insiden yang besar. "Ini tidak hanya terjadi di Asia, atau Indonesia. Tapi, juga di Eropa," kata dia.

Menurut Cruz, salah arah tersebut terjadi karena padatnya lalu lintas dan pemasangan rambu yang berada di bawah.  "Kami mengira jalan yang padat tersebut bukan lintasan balapan," kata dia.

Untuk itu, Cruz berharap, pihak keamanan lomba (marshal) bekerja lebih keras pada balapan berikutnya. "Pada etape sebelumnya, bila terjadi gap antara pebalap terdepan lalu lintas umum langsung masuk. Marshal harus mengamankan hal tersebut," kata dia.

Sementara Direktur Lomba, Phanny Tanjung, memastikan hal tersebut tidak akan terjadi pada etape Pekalongan-Semarang. "Jalur hari ini memang paling parah," tandas dia.

Etape selanjutnya, Pekalongan-Semarang, akan menempuh jarak 101,6 kilometer. Menurut Wawan Setyobudi, memprediksikan, jalannya balapan masih akan sama seperti hari ini. "Tapi, cuaca akan lebih panas," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement