Selasa 02 Nov 2010 02:00 WIB

Kayamba Sebut Lawan Persija Seperti Reuni

Kapten Sriwijaya FC (SFC), Keith Kayamba Gumbs dan Direktur Utama PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM) memperlihatkan kontrak kerja
Foto: antara
Kapten Sriwijaya FC (SFC), Keith Kayamba Gumbs dan Direktur Utama PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM) memperlihatkan kontrak kerja

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG--Kapten Sriwijaya Football Club (SFC) Keith Kayamba Gumbs mengatakan, laga melawan Persija pada ajang Liga Super Indonesia di Jakarta, Selasa (2/11), tak ubahnya seperti reuni.

"Ada banyak pemain SFC musim lalu yang pindah ke Persija. Laga nanti adalah kesempatan saya bertemu mereka kembali setelah sekian lama tidak berjumpa. Seperti halnya reuni," kata Kayamba yang dihubungi dari Palembang, Senin (1/11).

Pada musim kompetisi 2010-2011 ini, manajemen Sriwjaya FC hanya menyisakan lima pemain lama, yakni Keith Kayamba Gumbs (penyerang), Ferry Rotinsulu (penjaga gawang), Arif Suyono, (gelandang sayap), Ponaryo Astaman (gelandang jangkar), dan Andi Irawan (penjaga gawang).

Sebaliknya, eksodus besar-besaran terjadi ke Persija karena pelatih Rahmad Darmawan (pelatih SFC sejak 2007-2010) memboyong Ambrizal, Precius Emuejeraye, M Nasuha, Toni Sucipto, Oktavianus, Hendro Kartiko, dan Andritani Ardhiyasa.

"Laga nanti seperti menghadapi SFC sendiri atau seperti saat latihan," kata Kayamba yang juga pemain terbaik Piala Indonesia 2010 ini.

Kapten Sriwijaya ini menuturkan, kenangan manis bersama saat meraih gelar double winner musim kompetisi 2007/2008 dan dua trofi Piala Indonesia pada tahun 2009 dan 2010, tidak dapat dilupakannya. Dia menilai keberhasilan itu sebagai buah karya professional setiap pemain dan pelatih.

"Kalau bicara soal teman, saya tidak mungkin melupakan mereka yang ada di Persija. Tapi saya seorang profesional, jadi saya harus berjuang untuk mengalahkan mereka," ujar pesepak bola asal St Kitts dan Nevis ini.

Kayamba menambahkan, pada laga nanti, untuk kali pertama SFC harus menghancurkan strategi Rahmad Darmawan, setelah tiga tahun bekerja sama dan selalu menjalankan instruksi pelatih itu. "Bagi saya, Rahmad adalah pelatih cerdas. Tapi saya hanya seorang pemain, jadi saya hanya menjalankan instruksi pelatih dari tim yang saya bela. Dan, kali ini saya harus hancurkan strategi Rahmad dan jalankan perintah pelatih Ivan Kolev," tegasnya.

sumber : antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement