REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kompetisi basket Kobatama yang tidak berjalan membuat sejumlah klub peserta berinisiatif menggulirkan kompetisi sendiri. Sebagian peserta Kobatama, ditambah beberapa klub baru, bersepakat membentuk Premiere Basketball League (PBL).
Kompetisi ini rencananya akan dimulai 15 hingga 19 November mendatang di GOR Pacific, Surabaya, sebagai seri I. Seri II berlangsung di Bandung pada 13-18 Desember, seri III di Semarang 19-24 Januari, dan seri terakhir bergulir di Bogor 3-7 Maret 2011. Juara klasemen akhir seri akan menjadi tuan rumah final four. Semifinal menggunakan sistem the best of three sementara final akan berlangsung single game.
PBL akan diikuti oleh Pimnad Putra Aceh, Pacific Caesar Surabaya, NSH GMC Jakarta, Sahabat Semarang, Halim Kediri, Dasatim Banjarmasin, Champ Bandung, Banyuasin Basketball, Bogor Raya, dan Cendrawasih Papua.
"Kami mengajak Aliansi Biangbola dan Go Skate Surabaya tapi tidak mendapatkan respons. Sebagai gantinya, ada tiga klub baru yang sebelumnya tidak berlaga di Kobatama, yaitu Champ Bandung, Dasatim Banjarmasin, dan Cendrawasih Papua di PBL ini," kata Lukman Hasibuan, ketua PBL sekaligus manajer Pimnad Putra Aceh di Jakarta, Senin (1/10).
Lukman mengatakan, tujuan bergulirnya PBL sebenarnya untuk membantu PB Perbasi. Sebab, kata Lukman, PB Perbasi kurang berinisiatif untuk menggelar Kobatama dalam dua tahun terakhir ini.
Lukman merasa kasihan terhadap klub yang sudah membina dan membayar pemain kalau kompetisi tidak jalan. ''Kasihan pemain juga karena para pemain yang tercatat di Kobatama tak bisa bermain di kompetisi lain dengan leluasa seperti misalnya tampil di Liga Basket Mahasiswa. Banyak aturannya seperti maksimal hanya boleh bermain dua musim di Liga Basket Mahasiswa," ucap pria yang juga berprofesi sebagai dokter ini.
Sembari menunggu kejelasan Kobatama dari PB Perbasi, kata Lukman, diulirkanlah PBL. Seluruh klub menyetor uang untuk penyelenggaraan liga selama semusim. Rencananya PBL akan menggandeng promotor musim depan. "Ini bukan liga tandingan, karena kalau Kobatama nanti berjalan, kami juga akan ikut. Secara lisan Ketua Umum PB Perbasi juga sudah menyetujui," ujar Lukman.
PBL nantinya akan mengusung fanatisme kedaerahan. Calon promotor rencananya akan membatasi dalam satu kota hanya boleh ada maksimal dua klub.