REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG--PSIS Semarang mengawali pertandingan perdana Kompetisi Divisi Utama PSSI musim ini dengan manis. Tim kebanggaan Kota Semarang ini mampu memaksimalkan laga kandang dengan menjinakkan Persik Kediri 2 - 1, di Stadion Jatidiri, Semarang, Jumat (19/11).

Gol kemenangan tim berjuluk 'Mahesa Jenar' ini diborong oleh ujung tombak, Peter M Kuoh pada menit ke-20 dan 63. Sementara gol balasan laskar Macan Putih --julukan Persik-dicetak oleh penyerang Adrian Trinidad tujuh menit sebelum pertandingan usai.

Usai pertandingan, pelatih Persik, Jaya Hartono berkomentar keberhasilan skuad asuhan Bonggo Pribadi dalam mengemas tiga angka pada laga perdana Divisi Utama PSSI ini ternoda oleh kepemimpinan wasit Novari Ikhsan asal Jakarta.

Mantan pemain belakang timnas ini menilai proses kemenangan Imral Usman dan kawan- kawan ini banyak terbantu oleh kepemimpinan wasit. Beberapa keputusan wasit sangat merugikan timnya.

Secara permainan, jelas Jaya, kedua tim imbang. Namun ia kecewa oleh proses terjadi gol yang kurang fair. "Bagaimana bisa dibilang fair, beberapa kali Adrian tersungkur di kotak terlarang, wasit hanya membiarkan saja," keluhnya.

Menurut Jaya, Legimin Raharjo dan kawan- kawan sudah berupaya bermain bagus. Tapi di lapangan wasit banyak mengambil keputusan yang menguntungkan tuan rumah. "Sampai kapan sepak bola di negeri ini akan lepas dari persoalan ketidaktegasan wasit,'' tandasnya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika