Selasa 30 Nov 2010 05:22 WIB
Piala AFF 2010

Walah, Nurdin Halid Takut Dihujat Lagi

Rep: Israr/ Red: Endro Yuwanto
Nurdin Halid
Nurdin Halid

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Teriakan suporter timnas Indonesia yang meminta Ketua Umum PSSI Nurdin Halid turun dari jabatannya saat pertandingan uji coba Uruguay versus Indonesia awal Oktober membekas di ingatan pria asal Makassar tersebut. Nurdin meminta Piala AFF 2010 tidak dijadikan ajang untuk menghujat dirinya.

“Ini event timnas. Tidak ada kaitannya dengan organisasi PSSI. Mari kita sukseskan event ini dari pada sekadar menghujat. Apa artinya seorang Nurdin Halid dibandingkan event AFF ini,” kata Nurdin kepada wartawan di Senayan, Senin (29/11).

Nurdin meminta seluruh insan sepak bola untuk fokus mendukung timnas dan kesuksesan penyelenggaraan Piala AFF di Jakarta. Terlebih, Indonesia akan menghadapi Malaysia di laga pembuka 1 Desember mendatang di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK).

Seperti diketahui hubungan kurang harmonis Indonesia-Malaysia merembet ke olahraga. PSSI pernah didenda oleh Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) akibat suporter Indonesia menyanyikan lagu Indonesia Raya saat lagu kebangsaan Malaysia diperdengarkan di turnamen futsal AFC Championship di Jakarta beberapa waktu lalu. “Ini harkat dan martabat bangsa Indonesia. Kita harus menghindari hal-hal yang merugikan seperti itu,” kata dia.

Nurdin menjamin tim Malaysia akan mendapatkan pengamanan maksimal karena PSSI sudah bekerja sama dengan Mabes Polri. Personel kepolisian akan bertindak tegas jika ada pihak yang mengganggu keamanan tim Malaysia.

Sayangnya, usai berbicara panjang lebar tentang nama baik bangsa yang dipertaruhkan di Piala AFF 2010, Nurdin menyatakan dirinya tidak bisa hadir di laga pembuka lawan Malaysia. Ia lebih memilih mendampingi wisuda putrinya di Australia.

“Wisuda anak saya tidak bisa diundur dan saya harus mendampinginya. Toh waktu di sel saya tidak mendampingi timnas dan tidak ada yang kecewa,” kilah Nurdin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement