Senin 27 Dec 2010 21:43 WIB

YLKI Heran: Malaysia Bisa Urus Tiket, Kok PSSI Tidak?

Rep: c42/ Red: Stevy Maradona
Kerumunan pengantre yang tak sabar membeli tiket final
Foto: Antara
Kerumunan pengantre yang tak sabar membeli tiket final

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kisruh pengelolaan penjualan tiket final kedua Piala AFF 2010 menuai sorotan pedas dari Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia. Pengurus harian YLKI, Tulus Abadi, mengatakan PSSI tidak profesional mengelola event skala internasional.

"PSSI salah manajemen," kata Tulus pada Republika, Ahad (26/12). Menurut dia, PSSI salah mengantisipasi antusiasme masyarakat yang begitu besar untuk menonton pertandingan final. Semestinya, PSSI bisa mengantisipasi animo calon penonton yang membludak.

Caranya, menurut Tulus, sebenarnya sudah dilakukan PSSI tapi tidak maksimal. Yaitu membuka loket tiket sebanyak-banyaknya sehingga tidak terjadi penumpukkan antrean. Dan menjual tiket secara online.

Yang YLKI sayangkan, kedua cara ini digunakan Malaysia dan berhasil tanpa makan korban atau kerusuhan di stadion. "Kalau Malaysia bisa kenapa Indonesia tidak? Contohnya Malaysia, pembelian tiket langsung sangat sedikit. Bahkan, awalnya penonton Malyasia disebut tidak antusias. Ternyata, sebagaian besar penonton membeli secara on line," katanya.

"Kenapa PSSI tidak belajar hal yang sederhana. Baik manajemen tiket manual hingga on line," katanya, menyayangkan. Tulus berharap situasi dua hari ini tidak ada kerusuhan tiket lagi seperti Ahad lalu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement